Tampilkan postingan dengan label Coretan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Coretan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 Juni 2019

Tak Lagi Sama

Pena di tangan kembali bercerita. Aku ungkap isi hati yang bimbang. Empat tahun yang lalu memang tahun yang sangat indah, dimana aku dapat merasakan nikmatnya pertemuan. Aku benar-benar tak menyangka bahwa kita bisa bercengkrama lagi setelah sekian lama terpisah. Tepat di hari ke 200 di tahun 2015 peristiwa langka ini terjadi, hari yang sangat istimewa dalam sejarah hidupku. Saat aku dapat menatapmu dan berbincang bersama dalam indahnya rasa yang menggugah jiwa. Aku saat itu terbawa akan perasaan bahagia tak terkira. Rasanya benar-benar menyenangkan sekaligus menegangkan. Aku begitu antusias menanggapi setiap detail obrolan yang kau berikan. Saat itu pula aku berkeyakinan bahwa setelah pertemuan ini pasti akan ada lagi pertemuan selanjutnya, cepat atau lambat hari itu pasti akan datang.

Dan yaa.. Benar saja, dalam kurun waktu empat tahun setelah pertemuan pertama, aku kembali lagi dipertemukan dengannya. Tapi, ada yang berbeda sekarang. Rasanya pertemuan ini tak seindah dulu. Pandanganku kali ini tak lagi sama. Aku tidak menemukan kehangatan lagi di sini. Setelah ku tahu sisi lain dari dirimu. Sisi yang sebelumnya tak pernah aku ketahui. Begitu aku mengetahuinya, otak ini tak henti-hentinya bekerja. Mencoba tuk tegar, walau perasaan tak karuan. Rasa sakit ini begitu kuat mengalir ke seluruh tubuhku. Kamu mungkin sudah lupa, tapi aku akan selalu ingat.


Kini, semuanya terasa sangat berbeda. Walau sepenuh hatiku mencoba tuk menikmatinya. Namun, rasanya tidak pernah sama. Ibarat roda yang terus berputar, ada saatnya di atas, ada saatnya di bawah. Aku merasakan suatu keadaan yang terulang kembali namun dalam masa dan waktu yang baru. Tapi yang sangat disayangkan adalah aku tak bisa lagi merasakan manisnya pertemuan ini. Meski kuakui di dasar hatiku masih ada sedikit rasa. Namun, tidak sehebat saat pertama kali kita bertemu dan berkomitmen untuk saling terhubung. Itulah barangkali yang membuat aku membiarkanmu banyak terdiam, seakan aku tak punya hati pada hari itu.

Kini, sudah bukan waktunya lagi untuk bermain-main dengan sebuah perasaan. Perasaan itu adalah hal yang suci. Akan ada saatnya nanti untuk aku menetapkan kepada siapa pemilik hati ini kelak dan merindukan orang yang tepat. Karena waktu tak lagi sama, yang lalu hanya bisa menjadi kenangan, ingatan dalam memori yang pernah ada. Sekarang sudah bukan waktuku untuk berada di masa itu, sekarang adalah saat dimana perjuangan hidupku dimulai. Benar-benar dimulai dari nol. Masa dimana aku merasakan banyak perubahan dalam diriku. Aku jadi bisa merasakan kembali keutuhan jiwa dan ragaku. Inilah perubahan yang aku tunggu-tunggu selama ini. 

Maka dari itu aku putuskan, biarlah aku yang mundur, tak apa. Agar kau bisa selalu menjalani kehidupan indah tanpa perlu mengingatku. Sungguh, aku baik-baik saja di sini. Dan aku lihat kamu pun amat bahagia di sana. Lanjutkan kebahagiaanmu, lanjutkan hidupmu. Aku hanya lah jeda dalam setiap hembusan nafasmu. Aku tidak bisa menemanimu seperti komitmenku yang dulu. Aku bahagia melihatmu bahagia. Teruskan lah kebahagiaanmu. Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu.





TJVZ
10.06.19


Read More

Rabu, 06 Juni 2018

Bosan Tidur Lagi

Aku sadar. Dengan tidur seharian, tak akan bisa menyelesaikan masalah apa pun. Yang ada hanya memperpanjang masalahku tuk dapat diselesaikan. Tentu saja aku tak ingin terus berlama-lama terlelap dalam kegelapan. Aku ingin bebas dari derita yang membelenggu hati ini. Aku sudah muak sebagai manusia hanya memikirkan kenikmatan sesaat. Kesenangan dunia yang tak terbatas hanya membuatku berpaling dari tujuan utama. Aku jadi tak bisa bermimpi lagi karena sudah menghabiskan waktu terlalu banyak tuk sesuatu yang kurang berfaedah.

Setiap aku ingin tidur, entah kenapa mataku ini tak bisa terpejam, selalu saja terbayang-bayang kesalahan terbesarku. Menyesali diri sendiri karena terlalu lama tenggelam dalam kegelapan. Padahal aku sudah mengerti sepenuhnya bahwa kegelapan ini hanya akan menyeretku ke dalam jurang kenistaan. Menciptakan luka batin yang sangat berbekas. Luka batin yang berpotensi menimbulkan dendam. Jika aku biarkan terus menumpuk, dapat berujung pada tindakan yang berbahaya. Aku tak ingin bila itu sampai terjadi. Keyakinan pun dipertanyakan, kemana kau pergi? Aku disini sedang tersiksa dengan diriku sendiri.


Sekarang aku hanyalah seorang pendosa hebat yang tak fokus pada masa depan yang telah dicanangkan sebelumnya. Dulu aku sangat bersemangat untuk menjemput masa depan karena aku tau bahwa jalanku sama dengan jalanmu. Tapi kini, kau salah satu alasan kenapa aku ikut terperosok ke dalam dunia hitam ini. Kau hanya bermain-main dengan keberuntunganmu. Membuatku tak bergairah lagi menghadapi tantangan. Waktu seakan tak berjalan. Menimbulkan angan-angan dan penderitaan yang semakin menjadi-jadi. Merobek malamku yang kosong. Merusak apa yang telah dibangun dan menyisakan pondasinya saja. Yang berarti aku harus memulainya lagi dari awal. Awal yang benar-benar baru, tanpa ada ikatan dari masa lalu.


Kini aku butuh waktu tuk sendiri. Sendiri untuk memperbaiki diri. Untuk berdamai dengan masa lalu. Berdamai dengan musuh sejati. Dan berdamai dengan.... (sangat jujur aku katakan bahwa dari awal perjalanan menjemput masa depan, ada sesuatu yang menjauh. Selama ini di dalam benak terdalam ku, secara tak sadar aku telah menjauhkan diri dari Sang Pencipta. Maka dari itu yang utama dan yang harus diutamakan adalah.....)  Sang Pencipta. Agar aku tak semakin terjerat dalam godaan semu. Yang mengakibatkan diriku ini tak bisa merasakan kenikmatan hidup yang sebenarnya. Aku butuh tindakan nyata untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Aku ingin sekali ada perubahan besar dalam perjalanan hidupku yang singkat ini. Aku ingin suatu saat nanti, diriku bisa bangun dengan tekad yang kuat dan pergi tidur dengan kepuasan yang luar biasa.


Read More

Minggu, 07 Mei 2017

TJVZ #2

Galaunya hati kembali kurasa. Saat Tuhan mengizinkanku tuk berkomunikasi lagi dengan dia. Aku mencoba untuk bersikap biasa saja ketika obrolan ini berlangsung, walau aku masih ingat dengan jelas apa yang telah dia lakukan tujuh bulan yang lalu. Senyumnya yang palsu mengambang tepat di pelupuk mataku. Seakan mengajakku ke dalam dunianya lagi. Padahal aku sudah menegaskan bahwa aku tak ingin terus berada dalam kondisi seperti ini. Tetapi perasaan was-was ini terus berdatangan, menghampiri ingatanku tentang sifatnya yang sedang berlebihan.  Pertengkaran hebat antara hati dan pikiran seakan tak mau berhenti. Kapan waktu keduanya bisa saling memahami? Hmm.. 

Kukira kisah ini memang cukup rumit. Mungkin karena aku telah menyadari bahwa jalanku mulai berbeda dengan jalanmu. Pada hari ketika aku sadari itu, aku merasa jalan kita benar-benar telah berbeda. Bertolak belakang dengan apa yang selama ini aku bayangkan dan impikan. Kukira kau adalah sosok yang ditakdirkan untuk menemaniku, tapi nyatanya malah menghancurkanku. Hingga aku memutuskan untuk menutup pintu hatiku. Bukannya aku mengasingkan diri tak mau lagi dicintai, tapi aku perlu menyeleksi dengan sangat ketat siapakah yang benar-benar layak untuk dapat menetap. Cintaku kini tersisa sedikit, sedangkan lukaku masih terus mengakar. Aku hanya tak ingin salah langkah lagi. 

Ingin aku menolak kehadiranmu di benakku, lelah sudah aku membayangkan namanya. Dari berbagai penjuru yang datangnya, aku berusaha menyembunyikan hatiku untuk tak lagi menerimanya. Tapi apakah bisa selamanya aku membohongi rasa ini? bergelut dengan nurani yang hampir mati. Begitu rapi kususun perasaan dan terkubur bersama luka batin di dalam tubuh seorang lelaki pendosa, jauh dari bentuk berbagai namamu yang indah. 

Namun, apa yang bisa aku lakukan? Aku hanyalah gelas plastik di tengah samudera, yang akan tersapu dari kuatnya arus laut. Dan itu nyata, di suatu hari aku tertampar dari hati yang terdalam, bahwa aku sudah tak sanggup lagi. Aku ingin berhenti. Ingin aku katakan yang sebenarnya bahwa, aku ingin menjaga jarak denganmu, aku tidak mau lagi balik seperti dulu. Aku ingin fokus pada masa depan yang telah kususun. Dilema pun kembali hadir. Lain kemarin, lain juga sekarang. Aneh betul rasanya. Hatiku terus bergejolak hebat menghadapi kondisi yang menguji daya juangku sebagai manusia. 

Pada satu titik aku ragu-ragu untuk kembali mempercayaimu lagi setelah semua yang telah kau lakukan akhir-akhir ini. Luka yang kau berikan padaku waktu itu masih tak masuk akal. Sebab setelah kejadian menyakitkan itu terjadi, kau masih terlihat baik-baik saja sampai saat ini. Kau bahkan terlihat dengan mudahnya melempar senyum juga tertawa lepas ke beberapa orang. Seakan-akan kau tak memiliki beban dalam hidup. 

Sedangkan aku, aku hanya bisa melakukan hal yang tak bermafaat yaitu pura-pura bahagia. Iya, sampai saat ini aku hanya berpura-pura. Aku menggunakan berbagai macam topeng agar terlihat bahagia, seperti tak terjadi apa-apa. Diamku juga adalah kepura-puraan, ngobrol dengan banyak orang seolah tanpa beban dan tersenyum seperti anak kecil kepada beberapa orang juga merupakan kepura-puraan yang sering aku lakukan. Sungguh merepotkan bukan? 

Ribuan luka dalam masa laluku telah menghadirkan beberapa komponen sakit hati. Keteguhan jiwa dengan mudahnya menelan hal-hal kecil yang tidak lagi menghasilkan kesenangan secara langsung, melainkan untuk dapat bertahan hidup dalam kondisi seperti saat ini. Perlahan apa yang aku rasa semakin memudar. Aku bertanya kepada hati, "mengapa kau padamkan rasaku padanya?" Hatiku tidak menjawab. 

Mungkin bukan sekarang waktu yang tepat untuk menjabarkan rasa yang hilang ini. Di sisi lain, aku terlalu khawatir dengan apa yang telah terjadi dengan perubahan tersebut. Rasanya ingin lenyap saat rindu menyesakan dada. Sekilas kenangan masa lalu kembali muncul. Saat pertemuan pertama kita dulu. Kasih dan sayangmu begitu besar kau curahkan padaku. Kau begitu perhatian.. Namun kini perhatianmu terkikis tanpa kau sadari. Dan perlahan akan menjadi debu yang terbawa angin yang menghempas. Lenyap tak berbekas. Perlahan... Secara perlahan.. Keterikatan ini akan musnah. 


Read More

Sabtu, 08 April 2017

Orang Keempat

Terdiam akan suasana sepi
Menatap monitor usang
Berisi album masa lampau 
Sembari menyeruput kopi di pojok kamar yang damai.
Sejenak aku renungkan kembali
Akan rasa yang jadi tanya di benakku selama ini 
Ternyata.. 
Tak hanya kau, 
Ada lebih dari dua, 
Selain kamu juga ada dia dan dia ..
Read More

Sabtu, 04 Maret 2017

Waktu Yang Indah

Jiwa dan raga kita ini sudah mulai bertentangan. Mungkin sulit dimengerti oleh akal sehat, tapi masih dapat dimengerti oleh hati. Kebahagian bukan lagi kita yang mengatur, tapi waktu. Sejauh ini, waktu lah yang membuat kita bisa merasakan semuanya. Waktu begitu cepat sekali membawa masa terus berganti menjadi masa yang lain.

Saat kita tidak mengenal apapun bahkan tidak mengingat apa apa. Sampai saat mata dan hati kita mulai dapat merekam setiap detil cerita yang kita jalani. Dahulu Ketika pertama melihatmu, aku seolah melihat keindahan duniawi. Saat itu aku belum memiliki rasa. Lambat laun, semua seakan telah mengajarkan kita untuk menjadi lebih kuat. Dan memori didalam otak, yang memiliki ribuan sel yang mampu menyimpan semua hal, terus saja menyimpan segala hal yang terjadi dalam hidupku. Ternyata waktu yang telah dilewati kita begitu panjang, hingga sampai di tempat kita saat ini berdiri. Namun terasa singkat seakan baru sekejap saja kita melaluinya.



Setelah ini semua terjadi, aku seakan mulai tersadar. Aku membutuhkan pengganti yang baru. Aku ingin seperti dahulu, dengan jiwa yang berbeda. Seperti pertemuan masa lalu yang indah. Di mana banyak hal yang telah ku lalui. Menjadi sebuah rasa yang sangat indah. Dengan banyak tawa, canda, air mata, kemarahan, kesedihan, keacuhan, kasih sayang, dan kerinduan. Kenangan yang takkan pernah terlupa dan akan selalu tersimpan dalam tempat terindah di dasar jiwa. Satu detik yang berharga tentang kita terus akan menjadi kenangan. Karena Semakin dewasa suatu hubungan, akan naik tingkat jadi soal mengembangkan diri. Waktu lah yang membuatku naik ke atas, berusaha bangkit dan coba tuk meninggalkan beberapa jejak di bawah sana. Salah satunya yaitu, keyakinan bahwa kau akan kembali. Semua bisa berubah seperti apapun terserah sang waktu.


Read More

Sabtu, 18 Februari 2017

Sebutir Gula

Kurasa telah cukup lama kita saling kenal. Namun pada akhirnya ku harus bertanya dalam renung sendiriku. Apakah rasa kebersamaan saling terpaut setelah sekian lama? Ahh.. Kurasakan diri ini terabaikan. Padahal, telah kusimpan lama sebuah asa. Yang setiap saat kucoba tepiskan. Karena bertahan selama ini telah menjadi kepedihan yang berlangsung lama. Bahkan sampai saat dirimu mulai terjauhkan.

Kisahmu masih tertulis di beberapa karya tulisku. Walaupun kita tak saling menyapa seperti dulu, tiada yang terlewat dari cerita kita semua. Aku mencoba mengabadikan dirimu melalui setiap karya yang kubuat. Sudah mulai terangkap semua disini sejak awal pertemuan hingga akhir kisah kita. 
Dan kini, selalu kubaca sebelum aku terlelap. Agar aku dapat menemuimu di dalam mimpiku.



Seiring berjalannya waktu dengan keyakinan di hatimu tumbuh , jadi satu hal yang tersisa bagiku untuk dilakukan. Dan biarkan aku terus merasakan itu. Mau jadi apapun kamu dalam hidupku. Kamu sudah punya cerita dan porsi tersendiri di dalam jiwa ini. Kamu akan selalu menjadi sebutir gula manis. Karena ketulusan bukan untuk disebut dan dipamerkan, tapi untuk dirasakan. Menyatu itu tak harus dalam satu ikatan, cukup keyakinan yang kuat. Jadi mulai sekarang aku ingin sekali perlahan-lahan melepaskanmu.

Ahh.. Aku ingin bebas dari semua perasaan yang sengaja kau tinggalkan. Rasa yang telah menghantam nuraniku sejak awal bertemu. Karena setiap kali melihatmu, kepedihan itu masih terasa jelas. Semua yang telah berubah tak akan kembali seperti dulu. Ya pada akhirnya seperti yang kau tahu. Ini nyata dan menyakitkan, memang.

Ahh.. Aku ingin berdiam diri, tak lagi berbicara atau pun bekerja. Membuang jauh perdebatan yang tak berujung, menikmati detak jam tanpa merasa harus diburu, menikmati tanggalan di kalender yang berganti, tanpa harus ada patokan harus begini begitu. Tak ada batasan waktu. Walau begitu, Diamku tak berarti mengabaikanmu. Sebab dalam diam, aku diam-diam menyapamu dalam doa dan puisi.

Hidup harus tetap berjuang, meski lelah terasa. Tapi inilah kenyataan, yang mengharuskanku tetap bertahan. Aku sempat berpikir, terkadang apa yang dilihat dengan mata berbeda dengan apa yang dilihat oleh hati. Dan setelah diamati, ternyata memang benar. Perbedaan itulah yang harus coba dinikmati, agar terbiasa nantinya. Dan pada akhirnya kau pun memberikan nasihat terakhir untukku,

"Cobalah untuk Ikhlas seperti gula yang larut tak terlihat tapi sangat bermakna. Tak ada lagi rasa sakit dan pahit, saat keikhlasan terpilih sebagai wasit, dalam permainan dunia yang sengit. Ikhlaslah seperti gula. Larutlah seperti gula. Hiduplah seperti gula.. "


Read More

Jumat, 20 Januari 2017

Kerinduan yang Semu

Malam semakin larut, entah kenapa aku teringat tentang dirimu. Namun ketika aku menyadari kau pergi begitu cepat, kenangan itu selalu menghampiri. Ada semacam garis, yang menghubungkan antara aku dan kau. Meski berulang kali kau telah memutuskan, tetap saja garis itu ada. Tak terlihat, tersimpan dalam pikiran dan hati.

Aku mencoba menjadi lebih kuat saat mengingat semua kenangan tentang dirimu, jadi tolong jangan buat aku lemah sebelum berkembang. Aku terus berlatih tuk mengejarmu. Kau memang mudah dipandang namun sulit bagiku tuk menyentuh. Terkadang aku berpikir, tak akan pernah bisa ikut serta dalam kesenanganmu.

Setiap waktu, setiap hari, setiap jam aku merasakannya. Aku berfikir tidak akan bisa melihatmu lagi. Yang sudah pergi tak tau pasti dimana sekarang. Aku tahu aku tidak akan kuat saat mencoba melupakanmu. postur tubuhmu, wajahmu, senyumanmu. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kamu pasti selalu melintas di pikiran, walau hanya sekilas.



Tak ada yang sebanding dengan mimpi gelapku. Kesabaran, kini rasa kecewa sudah terasa di udara. Melayang tak tentu arah dan tujuan. Dikala bulan sedang mekar, Mengapa harus terjadi perpisahan ini. Dikala rasa ini melebarkan sayapnya. Mengapa kau nekat melakukan tindakan seperti itu. Dikala hatiku terlukis namamu. 

Oh tidak..! Aku sangat merindukanmu aku perlu kamu. Jadi tolong jangan buat aku merasakan dilema tak berujung. Aku selalu menyimpan kamu di dalam hati kecil ku. Aku rindu senyummu. Aku rindu wajahmu. Aku perlu kamu disini aku perlu harapan besarmu. disetiap malam disetiap hari seperti menginginkan mu.

Oh tidak..! Aku rindu suaramu aku rindu tawamu. Mereka semua tau, Mereka semua sudah tau. Aku perlu kamu disini. Beberapa pertanyaan masuk begitu dalam. Dengan bimbingan cahaya bulan, hanya masalah yang akan aku dapati. Dari itu semua, aku hanya butuh harapan itu. Harapan dan kepastian masa depan.

Jangan pernah berhenti untuk ikut menyempurnakan hari-hari ku. Akan terus ada kabar gembira bagi kita, saat semua sama-sama berjuang demi keberlangsungan hidup yang singkat ini. Sampai ketika malam kehilangan gelapnya. Disetiap langkah awal menemukan sandaran baru. Aku selalu menyimpan beribu rasa terpendam. 

Read More

Rabu, 19 Oktober 2016

Saatnya untuk hijrah

Selamat malam sobat mwb.. Kita semua tau, sebentar lagi yang mudah telah tiada. Bisa dibilang, tahun ini merupakan tahun yang cukup sulit. Setelah saya mengalami masalah kehilangan, sekarang lebih parah dari kehilangan, yaitu penutupan Blog builder kesayangan kita semua. Walaupun saya sudah lama vakum karena banyak masalah dan kesibukan, tapi mendengar kabar ini tentu membuat saya sangat kaget dan kecewa. Memang akan sulit jika menerima kenyataan ini,tapi yaa beginilah hidup.

Desember 2013 adalah bulan istimewa dimana saya pertama kali mengenal dunia blogging, dan semua itu berawal dari mywapblog. Dari situ saya banyak belajar tentang Blog. MWB yang mengenalkan saya dengan jaringan internet, kode html, script CSS, parkir domain, ataupun bisnis di dunia maya. Tanpa MyWapBlog tidak mungkin saya mendapatkan sahabat blogger yang sangat baik dan ramah seperti yang saya kenal. setelah semua rintangan di lewati, dan setelah Blog saya di bangun semegah mungkin. Tapi Ini akhirnya?

Setelah kemarin mywapblog.com sempat error tidak bisa dibuka cukup lama, eh sekarang kenapa secara mendadak ingin tutup. Sangat disayangkan banget sebenarnya, padahal postingan sudah banyak, pengunjung udah tetap, dan nama pun sudah bisa masuk google karena MyWapBlog.

Hmmm... Jika memang harus tutup, kita bisa apa. Sedih dan kecewa ya pasti. Tapi, karena bersedih juga tak berguna. Jadi saya berterima kasih saja. Karena dari sini, saya bisa meraih beberapa mimpi dan impian. Bisa dibilang ini adalah posting terakhir saya di mywapblog. Setidaknya karya-karya saya ini pernah diterbitkan ke Internet. Kalau ditanya mau pindah kemana, sepertinya saya akan memilih Blogger. Sudah waktunya saya untuk hijrah ke platform Blogger seperti teman-teman seperjuangan saya yang telah lebih dahulu memakai Blogger.

Salam perpisahan, terimakasih untuk mwb yang telah memberikan layanan yang cukup memuaskan. Selama 3 tahun, Mwb menjadi pengalaman pertama saya di dunia blogging. Selamat tinggal mwb.

Terimakasih untuk Mr. Arvind Gupta, user mywapblog.com baik para master maupun newbie, dan yang terakhir para pengunjung setia Blog ini. Terimakasih mywapblog.com!

#LastPost


Read More

Rabu, 17 Agustus 2016

Selamat HUT Ke-71 Republik Indonesia!

Wajah negeri tercinta ini bila di ukur pake umur adalah sosok yang tua. Sosok yang seharus nya sudah tak memikir kan soal dunia lagi. Namun, apa daya.. Indonesia sampai saat ini masih memiliki banyak problematika yang tak berujung. 71 tahun berdiri diatas kaki sendiri. Perayaan bergema dimana-mana, hingga ke pelosok negeri. Dari barat sampai Timur Indonesia , di kota maupun desa. Biasanya peringatan hari kemerdekaan diawali dengan upacara bendera merah putih, dan dilanjutkan dengan lomba ini dan itu. Tak pandang usia, suku, agama, dan ras yang berbeda. Walau postur tubuh, warna kulit, rambut, mata dan hidung yang tak sama. Kita semua merayakan HUT Indonesia.Kita bisa, karena merdeka.


Berdiri di usia baru, adalah suatu tantangan yang baru untuk indonesia. 71 tahun hidup diantara senang dan susah, senyuman dan air mata, adalah hiasan yang cukup indah bagi bangsa. Saya segenap dari rakyat biasa di Indonesia mengucapkan Selamat HUT ke 71 REPUBLIK INDONESIA!

Semoga Indonesia makin canggih lagi khususnya di bidang teknologi, informasi dan komunikasinya. Koneksi internet makin kenceng dan meluas di seluruh penjuru negeri ini. Dan untuk para pelajar di seluruh indonesia, semangat lah menjemput masa depan kalian, karena kita adalah generasi penerus dan penggerak masa depan bangsa. Ayo belajar nyata!
Read More

Sabtu, 26 Maret 2016

Epic Words [Special Post]

Sebuah kata motivasi yang sangat kuat bisa sangat berpengaruh terhadap suatu perubahan. Perubahan itu sangat penting untuk diperhatikan dan dihayati lebih dalam. Itulah apa yang disebut dengan The Power of Words.

Wih, gimana kata pembukaan nya? bagus ga? Itu mungkin terlalu sedikit, tapi yaa apa boleh buat.. :|

Hanya itu yang ada dalam pikiran saya untuk kata pengantar kali ini. Dikarenakan terlalu banyak masalah serius yang saya hadapi akhir² ini yang membuat tumpul otak kanan, sehingga kinerjanya kurang maksimal. Masalah tersebut terlalu saya pikirkan hingga menimbulkan rasa takut dan rasa cemas yang kemudian berkembang jadi rasa tidak percaya diri. huh, menyebalkan! Satu-satunya cara agar saya dapat meremajakan diri adalah dengan membuka blog dan menulis. Walaupun gampang² susah, tapi setidaknya meringankan beban pikiran.

Setiap tulisan yang saya buat memiliki nilai tersirat yang sangat memukau. Dibuat dengan ketulusan di setiap kata membuat sebuah keindahan sejati. Kata orang terdahulu, "kalau ingin membuat sebuah karya, tangan, hati, dan pikiran harus selaras agar bisa menghasilkan suatu karya yang epik." Satu karya yang indah tidak tercipta dalam waktu yang singkat, tetapi membutuhkan ketelitian dan kecermatan yang tinggi. Kondisi jasmani maupun rohani juga harus diperhatikan agar tulisan menjadi sempurna, yaa walaupun tak ada yang sempurna didunia ini.

Epic-Words.jpg

Hmmm.. sepertinya hanya ini yang bisa saya tulis, memang singkat. Bisa dibilang ini hanya curahan saya selama menulis. Tetapi tulisan yang singkat ini sangat bermakna bukan? yaa.. Karena ini adalah postingan saya yang ke seratus! yeay! :mrgreen: Tidak terasa memang. Seratus bukan lah angka yang banyak. Sebenarnya bisa saja postingan ini terbit lebih cepat tahun lalu. Karena jarangnya saya membuka blog dan pernah beberapa kali vakum. Jadi baru bisa hari ini bikin postingan yang ke seratus. Yak akhir kata, ada sedikit kutipan motivasi yang tadi sedang dibahas dari seseorang,

"tulisan dan cerita takkan pernah kehabisan kata, teruslah memberi makna untuk duniamu." - TJVZ

Oke, terimakasih! Selamat malam!
Read More

Jumat, 04 Maret 2016

TJVZ




Jauh sebelum ku mengenalmu,
Jauh sebelum aku tau isi hatimu,
Jauh sebelum aku menelusuri siapa dirimu,
Aku sudah temukan tempat untuk menyandingkan tubuhku
Ditempat ini, dikota ini
Aku menemukanmu.
Kau mengubah caraku memandang masa depan

Kau adalah bunga camelia yang menebar wangi didalam hati
Yang menyejukkan mimpi indahku
Meski kita dibatasi jarak dan waktu
Yang penting kita masih berdiri diatas tanah yang sama,
Dan tinggal di pulau yang sama.

Rasa ini tetap ada di ingatan
Sekali rasa ini ditanam dalam ingatanku
Itu akan mengubah realitas hidupku - selamanya.


Ketahuilah,
Bahwa hanya dengan menatap matamu dalam-dalam,
Menggenggam asamu erat-erat,
Dan melihat senyummu yang menenangkan jiwa
Sudah membuat hariku bersinar
Membuat diriku tenang, tentram dan damai
Yang memaksaku untuk bicara denganmu ..
Aku ingin bersamamu - selamanya.
Read More

Selasa, 23 Februari 2016

Selalu ada harapan

Banyak yang bilang bahagia itu sederhana. Bagiku melihat orang² yang kita sayangi masih hidup sampai detik ini adalah suatu kebahagian. Mereka hidup dengan dunianya sendiri, yang memiliki banyak tantangan tentunya. Sekarang aku sangat menikmati kebahagiaan ini.

Hari ini di kotaku hujan sedang deras-derasnya, dalam ingatanku kau telah menjadi sosok yang selalu menjadi penyemangat. Aku tenggelam dalam kebahagiaan. Karena dia tak pernah melupakan aku, selalu ingat dan akan terus ingat. Membuat akal sehatku hilang, dan meruntuhkan sarafku. Aku merasa tenang dalam kebahagian ini. Jiwanya telah Mengalir di dalam semangatku. Dari situ, aku yakin suatu hari nanti bisa mendapatkan dia seutuhnya.

Hmm.. Tak terasa aku membolakbalik kisah lama ku, membutuhkan kurang lebih 4 jam hanya untuk sekedar melihat kenangan manis. Padahal hanya satu folder foto yang isinya beberapa saja, namun aku rasa bukan masalah beberapa foto, tapi rasa pahit, getir, bahagia, juga air mata pernah mengalir. Aku menyakinkan diri bahwa pasti akan selalu ada harapan di luar sana.



Yaa.. walaupun tak ada yang mengerti, Aku tak peduli. Kita sama-sama berjuang tentang mimpi dan harapan. Biarkanlah rindumu itu tersimpan dulu didalam jiwa. Mungkin kita tak pernah tahu antara sakit dan mati akan menyudahi. Tuhan kita Maha Sempurna, ada baiknya kita hening dan tenang. Fokus dulu untuk masa depan sebelum kita benar-benar bertemu lagi.

Yaa.. bagiku Pada dasarnya bahagia itu adalah akar dari setiap harapan. Setiap cerita yang tercipta selalu punya akhir yang terbaik meski tidak semuanya sesuai dengan harapan. Jika harapan hanya sekedar ucapan dan angan belaka, tidak ada wujud nyata untuk mewujudkan harapan tersebut. Mungkin kau hanya datang hanya sebagai penenang jiwa yang malang sebelum aku mulai bermimpi.
Read More

Minggu, 22 November 2015

Di Penghujung Bulan

Inspirasi.. terkadang dia datang saat aku sedang sibuk. Terkadang juga dia datang saat aku sedang lelah. Tapi, saat aku ingin menuangkan inspirasi tersebut kedalam postingan, dia selalu menghilang. Tak pernah benar² nyangkut di ruang imajinasi. Dalam heningnya malam aku sempat bingung. Lalu tak lama kemudian, tiga pertanyaan pun akhirnya melintas di otak kanan.

Apa yang musti aku lakukan?
Kenapa saat dibutuhkan, inspirasi tak kunjung datang?
Apakah ini gejala write block?

Pertanyaan tersebut membuat semuanya makin tak karuan. Begitu banyak coretan besar yang pada akhirnya hanya menjadi sebuah draft yang terbengkalai. Aku terlena oleh tugas yang membludak. Sampai² aku lupa, bahwa aku ini seorang blogger. Kulihat sedikit waktu kebelakang, dua tiga posting terakhir selalu diterbitkan di tanggal tua. Nggak tau kenapa, akhir² ini aku mendapatkan inspirasi selalu di penghujung bulan. Apakah sebuah kebetulan, atau memang inspirasi terdapat di akhir bulan? Hmmm.. Entahlah.. Saat aku menulis ini pun, sebenarnya sudah termasuk penghujung bulan.

dipenghujung-bulan.jpg


Tolong, jangan pernah mengartikan lebih, ini hanyalah coretan. Niatnya sekedar refreshing ngilangin penat, sekalian pemanasan lagi karena dah lama ngga ngepost. Karena sebenernya aku ini sedang kehabisan ide. Barangkali kali ada yang mau nyumbang ide silahkan komentar. :lol:
Read More

Minggu, 23 Agustus 2015

Dia dalam aku

Harapan dan mimpi dulu pernah tercipta, kini menjadi kenyataan. Disaat perubahan ini begitu cepat, kita baru menyadari bahwa dunia ini begitu ketat. Salah satu mimpiku mengenai hilangnya batasan antara kau dan aku benar² terwujud di dunia nyata. Setelah aku melakukan pencarian tak berujung, dengan hasil yang minim. Hanya fb, twitter, foto, dan pin yang kutemukan. Bukan wujud aslinya. Aku sempat putus asa mencari kau. Ku pikir tidak akan pernah bertemu denganmu lagi untuk selamanya, tapi Sang Pencipta berkata lain. Aku dipertemukan kembali dengannya. Sungguh sebuah pencapaian yang amat sangat membahagiakan. :)

Akupun berusaha melepas semua kerinduan, melepaskan semua keluh kesah ku selama ini. dipisahkan kurang lebih tiga ribu hari dengannya membuatku semangat menyambut dia. Serumpun harapan muncul kembali di benak, dan baru percaya teori yang menyatakan bahwa dunia ini begitu sempit. Entah kenapa diantara beribu-ribu pulau di indonesia, gedung-gedung tinggi di kota besar, dan diantara perumahan yang banyak pilihan, dengan jutaan sifat manusia yang tak sama, tapi pada kenyataannya dia-dialah yang justru aku temukan. Saat itu juga jiwamu merasuk ke dalam tubuhku dan bersemayam di dalam hati, dan tak ingin lari tinggalkan tubuh ini.

dia-dalam-aku.jpg

Serasa dunia ini, dengan hadirnya kau, sudah tidak lagi terasa bulat seperti yang dikatakan Columbus, tetapi sangat datar. Beberapa untaian perkataanmu memiliki sejuta makna. Ada ambigu pada pagi ini, tak seperti biasanya aku mendalami kata² mu dengan mudah, namun kali ini aku belum bisa menterjemahkan kata² mu yang cukup kompleks.

Aku sangat beruntung karena duniaku penuh dengan orang² besar di dunianya masing-masing, karena dia-dialah sumber inspirasi dan sumber semangat tanpa batas. Meresapi harapan di penghujung pertemuan, menyakinkan bila dari awal bersama pasti akhiran nya juga akan bersama. Sebelumnya aku tidak pernah merasakan nikmatnya sebuah pertemuan. Berbagai pertemuan dalam kehidupan ku ini, tentunya akan aku simpan dalam imajinasi agar dapat menjadi referensi untuk menciptakan peluang di masa depan. Dan pada hari itu juga aku sudah menemukan apa itu makna kebahagiaan. Menurutku, kebahagiaan itu merupakan akar setiap harapan besar.

TJVZ
19.07.15

Read More

Rabu, 08 Juli 2015

Menjemput Masa Depan

Masa depan hidupku tak bisa kurasakan saat itu, Saat aku masih polos. Dulu aku melakukannya karena keinginan, tapi sekarang sebuah kewajiban yang tak boleh ditinggalkan. Masih teringat saat aku menginjak kelas lima, guru ku pernah berkata "Jadikanlah pengalaman sebagai dasar dari masa depanmu." Sekarang aku baru mengerti maksud dari perkataan tersebut, saat kita ingin mengejar masa depan hal pertama yang harus disiapkan adalah pengalaman. Sejak saat itu aku terus mencari pengalaman. Dari pengalaman tersebut, aku mulai berkembang dan selalu mempunyai harapan.


Aku memiliki sebuah ruangan istimewa di dalam khayalan. Setiap kali aku ingin membuat harapan, aku selalu datang ke tempat tersebut. Saat mereka bertanya mengapa harus tempat ini lagi, aku hanya bisa terdiam, tak bisa dijelaskan dengan ucapan, hanya bisa dijabarkan dengan kata². Menurutku tempat ini lebih dari sekedar ruangan, tempat inilah yang membuatku mengetahui apa itu rasa sakit, yang membuatku bersemangat menjalani hari, dan yang membuat hidupku berubah.

Dalam perjalanan menuju masa depan, aku memiliki keyakinan penuh terhadap kebebasan. Menurutku, dunia ini tak sesempit tempat kita tinggal. Dunia ini sangat luas, Kita harus terus mengikuti masa depan yang sudah tersusun, karena yang serius ga akan pernah gagal. Itulah yang membuatku bergairah menjemputnya.

Setelah aku keterima disana, langkah menuju masa depan dimulai. Tantangan yang sebenarnya mulai berjalan. Yang kubutuhkan sekarang adalah persiapan menghadapi masa depan tersebut dengan tenang dan rendah hati. Karena aku yakin pasti ada hari dimana semua misteri masa depanku akan terungkap. Hari dimana aku bisa menyatukan seluruh harapan. Itulah yang kusebut menjemput masa depan yang indah.

Read More

Selasa, 30 Juni 2015

Bosan Tidur

Sudah cukup lama aku tertidur, tanpa disadari banyak mimpi yang sudah tercipta. Selama aku hidup di alam bawah sadar, hampir tak ada batasan antara kau dan aku. Ini bukan apa yang selama ini aku tulis di pikiranku. Pada mulanya aku melakukan ini dengan mudah. Sampai pada hari ke tiga puluh enam aku merasakan hal aneh, awan kelabu pada malam itu sangat terasa. Hawa dingin merangkul begitu erat. Harapan baru yang telah dibuat terjatuh pada malam itu dengan sayap patah disebuah tempat yang sangat sepi, sunyi, dan tenang.

bosan-tidur.jpg

Memang ku akui manusia itu ga akan pernah bisa mengalahkan kesepian, termasuk aku. Kadang kesepian itu datang pada saat aku ingin tidur. Dimanapun aku tidur rasa kesepian pasti selalu menghampiri. Itulah yang membuat tidur ku tak nyenyak dan terasa sangat membosankan.

Aku tak bisa terus menghindar, aku harus terus lari menjemput masa depan yang sudah menanti. Walau sekalipun harus ditemani oleh rasa kesepian tersebut. Karena mataku ini jarang terjaga. Sesekali terbuka hanya untuk meratapi masa lalu, karena sudah banyak rekan yang kini telah menghilang dari peredaran, meninggalkan hidupku. Satu pertanyaan, Dimanakah kebahagiaan itu berada? entahlah. Terakhir aku merasa bahagia delapan puluh dua hari yang lalu saat bertemu dia, itupun di dalam mimpi.

Sebuah mimpi panjang yang penuh makna dan refleksi diri. Semalaman aku menjelajahi mimpi tersebut sendiri, menyakinkan diri bahwa kesepian yang menghantuiku pasti akan berlalu. Ingin sekali mengungkapkan khayalanku hari ini, tapi aku belum tau caranya. Sampai pada penghujung mimpi ini, semua kebahagiaan yang ada di dalam diriku ini perlahan musnah. Ingatan tentang aku, dia, dan mereka mulai lenyap. Dan disaat aku terbangun, aku sudah siap untuk dilupakan.

Read More

Sabtu, 04 April 2015

Obsesi tingkat tinggi

Khayalanku bersemi di taman hati, yang slalu penuh dengan obsesi. Tersenyum iri menyambut rasa dalam hati dan bintang berkicau melantunkan senandung keinginan pada sesuatu hal. Ditunjukan dengan gairah yang sangat besar, fantasi yang sangat liar, keganasan dan bahkan kegilaan. Ketika obsesi itu adalah lawan jenis, ada kekacauan antara obsesi dan cinta. Perseteruan tak kunjung henti, kegelapan pun datang menghampiri.

obsesi-tingkat-tinggi.jpg

Mengenali kamu lebih dekat mungkin mustahil. Kau berasal dari kalangan elit, hapenya aja iphone. Aku gak bisa berpura-pura bahwa aku sedang baik² aja. Mention kamu aja dikacangin. Apalagi ngobrol bareng, kayaknya itu semua hanya impian belaka. :oops:

Hampir setiap mata ini memandang, terkadang kamu lewat di hadapanku, entah sengaja atau ga sengaja. Yang jelas kamu slalu ada pesona tersendiri di mataku. Namun, gimana mungkin aku dapat memahat rasaku di hatimu sedangkan kau keras bagai batu, dingin bagai salju, dan jutek bagaikan orang yang tidak saling kenal. Ough! :frown:

Salahkah aku, bila aku mengagumimu dlm diam ? Tanpa sepengetahuan kamu ? Hmm.. Lagi² rasaku ini tertinggal. Menunggu sebuah Kesedihan itu datang. Kesedihan itu menghasilkan kesendirian. Dan akhirnya kesendirian melahirkan fantasi yg bermain di ruang imajinasi. :-x

Mungkin hanya lewat mimpi aku bisa ngobrol denganmu, bercengkrama layaknya sebuah teman. Aku bisa leluasa membuat imajinasi di dalam mimpi. Ketertarikan ku mulai dibangun. Dengan terciptanya mimpi, aku disini masih mempunyai harapan. Yaa paling tidak harapan itu tak pernah hilang di dalam mimpi. Karena rasa penasaran itu akan slalu ada.

Read More

Kamis, 15 Januari 2015

Dalam diam, ku melamun

Malam semakin sepi, di kampung ini ga nampak ada kehidupan, mungkin hanya hansip yang masih hidup. Udara malam pun semakin dingin, hanya dengan ditemani hape satu²nya. Aku teringat setiap kali, aku melihat senyuman kamu. Suasana berubah, seakan ada yang indah. Kita berdua berada dalam kendali cinta. Kamu selalu jadi penyebab senyuman aku mengembang saat menulis. Kamu selalu jadi pokus utama dalam merumuskan diksi. Dan kamu selalu jadi penyebab mengapa aku berani bermimpi.

lamunan.jpg



Dan aku hanya bisa diam membisu, sering terlintas di pikiran, Sebegitu berpengaruh kah kamu dalam rutinitasku? Sebegitu penting kah kamu dalam hidupku? jawaban nya, iya, kamu akan selalu ada di dalam hidupku. :idea:

Tapi, aku sadar Ini hanya lamunan saja, lamunan dalam diam dan sunyinya malam ini. Mungkin aku tak pantas melamun seperi ini. Bagiku, kau tak pantas untukku, karna mungkin kita beda status. Hmmm.. :-x Mungkin sampai kapanpun aku nggak bisa menggapai cinta sesosok gadis yang aku kagumi di sekolah. Kau akan hanya menjadi teman dalam perjalanan hidupku. :)

Read More

Rabu, 24 Desember 2014

The First Anniversary

Sepotong kata terungkap dari jiwa, sedikit senyum memberi pesona .. Saya ukir nada tapi tak bersuara, hanya lewat blog ini saya tuliskan.. selamat sore menjelang malam semuanya. Kalian tau sekarang hari apa ? yak, benar sekarang hari rabu! hari yang sangat sederhana namun bersejarah. Satu tahun yang lalu tepatnya pada tgl 24 Desember, blog saya berdiri diatas kaki sendiri :lol: ckcks. Ga terasa udah setahun umur blog saya ada di dunia, maya. Pada tanggal ini lah saya merasa hidup saya semakin indah karna bisa memanfaatkan waktu luang tuk menulis dan menyebarkan apapun yang saya mau.


xosys-the-first-anniv.jpg


Semoga kedepannya blog ini makin bermanfaat dan makin banyak postingan nya yang ke index di google ataupun search engine yang lainnya. Dan satu lagi semoga blog ini bisa bersaing dengan blog lainnya terutama blogspot yang udah seo banget ama google. Mmm, Keknya ini post imut banget dah, tapi tak apalah yang penting sekarang blog saya udah satu tahun! yeah! :mrgreen:

Read More

Selasa, 16 Desember 2014

Kejenuhan Sementara

Huufftt .. Ga tau kenapa ya, akhir² ini saya ga bersemangat untuk bikin postingan. Mungkin ini disebabkan oleh makin banyak nya temen seperjuangan saya yang ikut²an ngeblog. Jadi begini ceritanya, sebulan yang lalu tepatnya hari rabu sedang belajar TIK kebetulan waktu itu sedang praktek, nah guru TIK saya sebut aja namanya Pak Genji, mengajarkan tentang cara membuat blog .. Ahh pembahasan yang sangat membosankan bagi saya. Bukan bermaksud sombong ya.. Tau sendiri lah sebelum pembahasan ini dibahas saya udah jauh² hari punya blog, walaupun pun baru mau jalan setahun blog saya berdiri, tapi setidaknya saya sudah tau dasar² tentang ngeblog. Dan pada saaat itu juga semua siswa disuruh membuat blog, bikin postingan ini lah itu lah, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan blog.

Mulai dari situ, banyak temen saya menjelma jadi blogger newbie bermunculan bagai jamur di musim pancaroba. Mereka berlomba-lomba tuk Mosting apa pun yang terlintas, mulai dari tulisan sendiri hingga copas pun dilakukan tanpa di sertakan sumbernya, tragis memang. :s

Lambat laun, Pak Genji memamerkan blog seluruh murid kelas saya di labkom, tapi apa daya saya justru tidak bergairah karna blog saya sekarang banyak saingannya (dalam arti teman seperjuangan saya)  :oops: Saya pun merasakan ketidaknyamanan karna dulu kan saya mau posting apapun kan bebas, tapi sekarang karena banyak rival yang ga kalah jago tulisan nya ama saya, jadi harus dipikirkan mau posting apa hari ini. :-x




jadi teringat, ini medsos bukan dinsos.



Maka dari itu, saya jadi jarang bikin postingan lagi karna yang tadi udah disebutkan diatas juga karna kesibukan yang makin menjadi di dunia nyata. Berhubung sekarang dah liburan akhir tahun, saya akan berusaha tuk bikin postingan yang lebih banyak dan lebih spektakuler. :wink:

Read More