Rabu, 10 Juli 2019

Sembilan Juli

Kemarin adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh para calon mahasiswa baru di seluruh Indonesia karena itu merupakan pengumuman SBMPTN 2019. Saya sebagai salah satu di antaranya tak mau ketinggalan untuk menyambut hari kemenangan. Sembari menunggu saya bersantai dulu dengan menonton film ringan di laptop untuk merilekskan ketegangan otot jantung. Beberapa jam sudah berlalu dan akhirnya tiba juga waktunya, gak pake lama saya langsung membuka situs pengumumannya. Hal pertama yang saya baca yaitu tulisan dengan huruf kapital yang berbunyi,
 
 
JANGAN PUTUS ASA DAN TETAP SEMANGAT! 
 
 
 
Waduhhhh.. Saya sudah bekerja keras selama setahun terakhir ini, namun keberuntungan tak kunjung datang. Saya kalah lagi di sebuah perang bernama SBMPTN. 
 
Gimana perasaannya? 
 
Jujur, Rasanya sangat campur aduk hingga membuat saya tak nafsu makan. Antara sedih, gemas dan tentu saja kesal. Padahal waktu itu saya sengaja mengulur waktu buat liat hasilnya. Sebelumnya, saya sudah yakin kalau saya akan lolos SBMPTN kali ini. Saya cukup percaya diri karena ikut UTBK dua kali, namun takdir berkata lain, nyatanya saya tidak lolos. Kenapa para PTN dengan teganya menolak saya yang sudah gap year setahun. Apa mereka tidak kasihan dengan saya yang telah menanggung beban pikiran yang cukup memberatkan. Saya merasa sedih, karena ini tahun kedua saya mengikuti SBMPTN. Jiwa dan raga saya hancur berkeping-keping layaknya bintang bintang besar nan masif yang mengalami keruntuhan inti gravitasi.

 

Pada tahun ini nilai saya terbilang rendah, hanya lima ratus lebih koma sekian. Belum nyampe rata-rata nilai orang yang lolos SBMPTN. Saya daftar di IPB dan UNDIP, jurusan Teknologi Pangan. Lagi-lagi tidak lolos.
 
Ini sertifikat UTBK saya di tahun 2019
 

 
Hasil : Tidak diterima. 
 
Didepan orang tua, saya tahan rasa kehancuran ini dan berusaha tegar.  Entah mengapa di hadapan orang tua saya sendiri pun saya tidak ingin menunjukkan kelemahan saya.



Jadi saran saya buat kalian yang sedang ngejar SBMPTN, belajar dan berdoalah dengan sungguh-sungguh mulai dari sekarang. Pandai-pandailah mengatur strategi karena itu sangat berpengaruh terhadap pilihan kita nanti. Karena semangat doang gak cukup untuk bisa lolos seleksi kuliah. Butuh strategi yang matang agar bisa memaksimalkan peluang yang ada. Saya sampai saat ini terus berusaha untuk menerima kenyataan bahwa saya gagal SBMPTN lagi untuk yang kedua kalinya. Saya terus meyakinkan diri sendiri bahwa ini adalah takdir terbaik yang Tuhan berikan untuk saya.
 
Saya tidak ingin menyerah dulu, masih ada kesempatan lewat jalur mandiri. Semoga saja ada kabar baik dari ujian mandiri yang akan segera saya laksanakan minggu depan. Mohon doanya ya sob. 

Read More