Sabtu, 07 Oktober 2017

Jatuh Terdalam

Siapa yang nggak pernah jatuh? Jatuh dalam artian sedang terpuruk dalam hidup. Baik itu patah hati atau putus cinta, Sampai ke hal-hal kerjaan seperti, kena marah atasan, target gak memenuhi syarat, bahkan kena PHK, atau juga saat dirimu dicela, dihina, dilecehkan, direndahkan, dan didzhalimi oleh orang lain. Pokoknya suatu keadaan "terjatuh" dalam hidup. Yang namanya manusia, pasti pernah mengalami dong. Entah itu secara fisik maupun non fisik. Sedikit bercerita, saat ini saya sedang mengalaminya secara non fisik. Bawaannya udah pengen marah aja. Melampiaskannya dengan tidur seharian. Semua jadi serba kacau. 

Saya selalu menangis dalam hati setiap hari. Ketidakmampuan diri ini untuk terus mengontrol gejolak batin yang sangat menggebu gebu, membuat saya menjalankan aktivitas ini dengan penuh kepalsuan. Tanpa sadar saya juga menjatuhkan naluri saya. Rasa keyakinan yang kuat. Saya merasa jauh dari hadapan-Mu. Betapa jahatnya saya telah meragukan nasihat-Mu. Saya merasa jadi orang yang paling kotor. Betapa bodohnya saya mengabaikan semua teguran itu. Seperti orang yang kehilangan sinar harapan dan tenggelam dalam kegelapan. Menjadi seorang pendosa. Pantaskah saya ini jadi penghuni surga?  

jatuh-terdalam.jpg

Namun perlu digaris bawahi bahwa sampai kapanpun anda takkan mampu membuat saya merasa sejahtera. Itu sudah menjadi realita yang paling mudah bagi saya. Hanya tinggal menghitung bulan hingga pada akhirnya saya akan mengakhiri segalanya. Saya harus berusaha kuat tuk menyembunyikan luka yang menyayat jiwa. Tanpa perlu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Saya cuma mau bilang, jatuh non fisik ternyata bisa berakibat lebih parah daripada yang fisik. Kenapa? Karena sakit non fisik yang berupa perasaan marah, dilecehkan, diabaikan, dihancurkan, sungguh bisa merusak tubuh jasmani dan rohani kita. Sakitnya luar dalam. Apalagi ditambah dengan penolakan dari dalam diri sendiri. 

Dan sepedih-pedihnya luka yang bisa di hapus dan ditambal seperti menambal patah hati, gak akan bisa menanggung, mengganti dan menghapus dosa. Karena dosa ini gak bisa dilupakan. Entah kenapa saya selalu ingat. Semacam ada perasaan ditagih dan dikejar-kejar oleh dosa yang menghantui masa lalu. Dosa yang baru saja terbentuk pasti ada balasan dan catatannya di atas sana. Saya yakin, semua penderitaan yang saya rasakan masih dibatas kemampuan saya. Buktinya, sampai saat ini saya masih bisa bertahan. Hanya saja, rasa sakit ini terlalu besar hingga saya terkadang merasa tak mampu untuk menjalani ini semua. Dalam fase terjatuh yang seharusnya tidak perlu diingat ini, apakah saya masih bisa bertahan?

Read More