Minggu, 14 April 2019

Pengalaman pertama kali mengikuti UTBK

Selamat siang sobat blogger.. Kali ini saya mau cerita tentang ujian yang sudah saya tunggu-tunggu tahun ini yaitu UTBK 2019! Alhamdulillah baru saja saya kemarin saya melaksanakan UTBK gelombang pertama di hari pertama. Tentunya bukan tanpa alasan saya memilih ujiannya di hari pertama, jadi ada cerita dibalik itu semua. Maka dari itu saya ingin berbagi cerita saja biar ada isinya blog sunyi ini. Oke dari pada kelamaan langsung aja disimak ya sob.

Jadi begini ceritanya, saat pendaftaran UTBK dibuka awal maret yang lalu ternyata banyak kendala yang harus dihadapi, seperti masalah server, nisn, dan akun ganda. Maka dari itu saya menunda dulu untuk mendaftar, jadi gak langsung hari pertama buru-buru buat. Karena pendaftarannya juga lama rentang waktunya yaitu sebulan makanya saya santai. Saya masih ingat waktu itu daftar pada tanggal 12 maret, dan setelah saya lihat ternyata tanggal yang tersedia itu malah hari pertama UTBK yaitu 13 April. Saya heran, kok orang-orang pada milih tanggal yang akhir-akhir. Setelah ditelusuri, ternyata ada banyak tips-tips beredar di dunia maya entah itu dari camaba yang ikut bimbel konvensional atau dari akun info-info masuk PTN tentang cara memilih tanggal yang enak yaitu di tanggal yang akhir-akhir. Konon katanya biar tau dulu bocoran soalnya seperti apa. Padahal kan udah pake sistem yang terbaru yaitu IRT (Item Response Theory) dan sudah HOTS (Higher-order thinking skills). Pasti soalnya beda-beda setiap tanggal ujian. Kalaupun sama, ya gak bakal bisa dihafalkan polanya. Jadinya malah tanggal awal sangat dihindari oleh kebanyakan camaba. Tapi kalau saya sih gak terlalu mempermasalahkan hal ini. Yang penting adalah saya dapat mengikuti ujiannya dengan baik.

Lalu setelah memilih tanggal ujian, lanjut ke tahap berikutnya dan saya dibuat bingung dengan istilah pusat UTBK. Tapi saya belum benar-benar ngerti apa itu pusat UTBK. Ketika saya pilih-pilih daerah terdekat dari rumah kok pada gak bisa ya, saya jadi semakin bingung. Katanya sih menurut pernyataan pihak LTMPT, pusat UTBK itu semacam pusat server gitu, karena ini kan serentak se-Indonesia, jadi per daerah dibagi-bagi beberapa titik pusat server. Dimana setiap pusat UTBK bisa bekerja sama dengan Sekolah-sekolah di sekitar daerah tersebut untuk melaksanakan ujian ini. Kalau tahun kemarin kan ada yang namanya Panitia Lokal (Panlok) yang mewakili daerahnya, tapi sekarang diganti lagi istilahnya yaitu Pusat UTBK yang mewakili PTN tempat server itu tersedia. Karena sekarang semuanya sudah pakai komputer jadi untuk menjamin kelancaran selama ujian berlangsung. Waduh.. Saya jadi panik, tempat mana lagi ya yang masih kosong. UNJ penuh, IPB penuh, UI penuh, UIN Jakarta, UNSIKA pun penuh. Saya sebenarnya sangat mengincar pusat UTBK yang berada di UNSIKA karena itu tempat kuliah abang saya, jadi bisa sekalian dianterin. Tapi tetap gak bisa. Akhirnya kita nekat untuk menelepon panitia pusat UTBK perihal tidak bisanya memilih pusat UTBK yang kita inginkan. Setelah mendengarkan penjelasan dari pihak terkait, ternyata pusat UTBK yang gak bisa dipilih itu karena sudah penuh semua oleh pendaftar.

Setelah diamati lagi satu per satu tanggal yang masih tersedia ternyata masih ada celah di IPB, tapi tanggalnya tinggal 13 yang mana itu adalah hari pertama. Langsung dah saya pilih itu tanggal dengan mantap. Saat selesai mendaftar, keluar dah nama tempat untuk UTBK gelombang pertama saya yaitu di SMKS PGRI 1 BOGOR yang berlokasi di Bogor Barat, Kota Bogor. Waduh.. Jauh juga tempat ujian saya. Sampe harus keluar kota. Di Bogor pula. Hmm.. Tak apalah yang penting dapat juga pikir saya. Siapa tahu nanti malah keterima di IPB. Aamiin..


Daftar udah, bayar udah, tempat ujian udah tau, tinggal satu lagi tahap yang harus dilakukan yaitu survei lokasi. Ini penting banget untuk camaba yang dapat tempat ujian jauh dari rumah seperti saya ini. Jangan sampai nanti di hari ujiannya baru nyari-nyari di mana lokasi ujian berada. Kan repot kalau energi udah terkuras hanya untuk muter-muter mencari tempat karena benar-benar masih asing dengan lokasi yang telah ditentukan sebelumnya. Terdengar sepele, tapi ini sangat berguna. Itung-itung menyimulasikan kondisi saat ujian berlangsung. Estimasi waktunya berapa, naik angkutan umum yang jam berapa, sempat gak untuk istirahat, dan sebagainya. Harus diperhitungkan dengan baik agar berjalan dengan lancar. Itu semua yang saya lakukan seminggu yang lalu, yaitu Survei lokasi!

Tibalah pada hari pelaksanaan UTBK. Karena saya milih sesi kedua atau yang jam siang, saya jadi punya waktu untuk perjalanan menuju Kota Bogor. Saya berangkat dari rumah pagi hari sekitar jam 6 menuju Stasiun Cibitung untuk naik KRL menuju Stasiun Bogor. Sampai di Stasiun Bogor itu sekitar jam 10an. Tiba-tiba suasanya kok jadi makin deg-degan begini ya, kata saya. Gelisah, keringetan, dan sedikit panik. Sampai-sampai saya boker dulu di toilet stasiun.. :v saking tegangnya saya. Setelah itu barulah saya menuju lokasi ujian naik ojek online. Siang-siang di pusat Kota bogor macetnya gak kebayang. Padat banget. Padahal kemarin saat survei kok gak semacet ini ya. Apa karena banyak juga barengan yang ingin UTBK jadinya macet. Sampai di tujuan sekitar jam 11, karena masih ada waktu satu jam saya manfaatkan untuk makan siang dulu di rumah makan padang di dekat lokasi ujian. Sehabis makan siang tidak lupa saya sekalian untuk sholat Zhuhur karena sudah memasuki waktunya juga. Dan setelah itu barulah saya melaksanakan UTBK gelombang pertama di hari pertama dengan penuh keyakinan.

UTBK-gel-1.jpeg


Alhamdulillah hirobbil'alamin.. Semua berjalan dengan lancar dan baik. Tidak ada kendala selama pelaksanaan UTBK berlangsung. Tapi saya denger-denger doang ini mah ya, kata orang-orang yang udah nungguin lebih awal dari saya, katanya sesi pagi untuk hari pertama ini banyak kendala. Sampai-sampai sesi harus ditunda pelaksanaannya pada tanggal 21 april atau minggu depan. Yang saya kasian mah ya ada peserta yang datang jauh-jauh dari Tasikmalaya (karena di daerahnya gak ada pusat UTBK yang dekat jadinya dia milih yang di IPB) untuk UTBK hari itu ehh dia cuma pasrah saat sesi pagi tadi ditunda. Saya jadi merasa bersyukur banget karena sesi siang ini malah berjalan lancar. Terima kasih Ya Allah..

Satu-satunya kekurangan di pelaksanaan UTBK serentak pertama kali ini terletak di waktunya. Jadi selama pengerjaan ujian tidak diizinkan untuk keluar ruangan. Tidak ada jeda istirahat antara pengerjaan TPS dan TKA Saintek. Jadilah saya harus irit-irit minum agar tidak kebelet kencing. Saya juga agak kurang fokus saat pengerjaan TKA Saintek karena hari semakin sore, tapi hampir semua materi Saintek ini banyak yang hitung-hitungan. Apalagi kepikiran juga belum sholat. Sholat Ashar pun saya agak sore, setelah pengerjaan UTBK selesai. Sebenarnya boleh izin untuk sholat mah, tapi kalau gak salah sistem di komputernya itu terus berjalan ketika kita ingin izin sholat. Kan jadi agak ribet gitu, saya pikir yaa sudahlah selesaikan dulu ujiannya baru sholat.

Setelah selesai sholat, saya dengar beberapa cerita dari orang tua yang mengantarkan anaknya ujian di sini. Oyaa btw saya ujian ini ditemani dengan abang saya. Jadilah abang saya mendengarkan berbagai cerita dari para orang tua ini selama nungguin saya mengerjakan UTBK. Ada yang dari Tasik tadi, ada yang Jakarta, ada juga yang dari Cikarang nekat naik motor ke Bogor sini. Apa kagak capek apa ya berkendara jauh gitu. Saya aja yang berdiri terus di kereta pegel-pegel semua nih badan. Ehehe.. Ohh iyaa satu lagi, ada yang dari Cibitung juga sama kayak saya, dia dapat tanggal pertama di pusat UTBK IPB karena kehabisan tempat. Tapi dia mah sekeluarga yang nganterin naik mobil bahkan sampai nginep dulu di hotel dekat lokasi ujian. Jadi ternyata dia itu aslinya sesi pagi, tapi karena tadi banyak masalah dan sebagainya, akhirnya bapaknya minta untuk dimasukkan ke dalam sesi siang bersama saya. Dengan berbagai alasan yang kuat, akhirnya dibolehkan juga ikut. Hebat juga tuh bapaknya. Gak kayak tadi orang Tasik yang memilih pasrah pulang lagi untuk ikut ujian susulan minggu depan. Yang sabar ya orang Tasik yang saya gak tau namanya, semoga aja perjuangan kita semua gak sia-sia ya dengan diterimanya kita di PTN incaran masing-masing. Aamiin..


Fyuhhh.. Capek juga ngetik segini banyaknya. Jarang-jarang saya bikin postingan super panjang kayak gini kalau bukan tentang pengalaman hidup. Yak segitu ajalah cerita saya mengerjakan UTBK gelombang pertama di hari pertama untuk pertama kalinya —karena SBMPTN 2018 saya masih pake kertas alias UTBC (Ujian Tulis Berbasis Cetak). Gak kerasa juga udah jam setengah sepuluh malam di sini. Saya nulis dari siang tadi. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi siapapun kalian warganet yang nyasar ke sini. Kurang lebihnya mohon dimaafkan.



Sekian.

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan komentar, bebas asal sopan dan relevan.