Rabu, 10 Desember 2014

Terjadinya Kelangsungan Kidal


Selamat siang sobat .. Lama rasanya saya tak memposting karna terlalu sibuk di dunia nyata dan jg sibuk mempersiapkan UAS, sampai blog ini agak kurang keurus. Tapi Alhamdulillah saya tlah selesai UAS nya dan semoga aja nilai memuaskan. Aamiin.. Oke jadi skrng saya bisa pokus ngeblog lg karna kedepannya udh mulai liburan akhir tahun, oh yeah! :D

Melanjutkan postingan saya mengenai tangan Kidal, kali ini ada salah satu pengunjung blog saya yg request ttg Terjadinya kelangsungan Kidal. Memang sii udh banyak yg ngebahas, tapi apa salahnya jika saya membahas nya.


Penggunaan salah satu sisi tangan pada manusia telah sepakat bahwa sisi tangan pilihan (kanan atau kiri), kemungkinan besar ditentukan oleh penyebab biologis dan merupakan faktor genetis yang diwariskan secara turun-temurun. Peneliti berpendapat bahwa perkembangan manusia sebagai makhluk sosial mengharuskan manusia saling berinteraksi antara sesamanya dan meningkatkan kemampuan verbal dan bahasa mereka untuk mendukung interaksi tersebut. Hal ini tentunya memerlukan perkembangan belahan otak kiri yang memadai, karena seperti kita ketahui, kemampuan verbal dan bahasa lebih banyak diatur oleh belahan otak bagian kiri. Karena otak kiri ini juga mengontrol gerakan tubuh bagian kanan, terutama gerakan tangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan bahasa tertulis, sehingga kebanyakan orang di dunia ini (sekitar 85%) akan lebih cenderung menggunakan tangan kanan mereka. Lalu mengapa masih terdapat manusia (sekitar 15%) yang bertangan kidal? Teori genetis yg dikemukakan di atas menjelaskan kecenderungan penggunaan salah satu sisi tangan diatur oleh sebuah gen yang memiliki sepasang alel (dua manifestasi dari sifat gen di lokasi genetis yang sama). Alel tersebut adalah alel gen D (singkatan dari dextra, bahasa latin yang berarti kana n) yang membawa sifat gen dari individu bertangan kanan. Dan alel yang lainnya adalah alel gen S (singkatan sinistra, berarti kiri).

Jika seorang individu memiliki pasangan alel DD, maka orang tersebut akan bertangan kanan. Ketika individu memiliki pasangan alel DS, ia dapat menjadi individu yang bertangan kanan atau dapat pula bertangan kidal karena kedua alel ini memiliki sifat yang sama kuat dan tidak saling menutupi, jadi tergantung dari pilihan dan kebiasaan individu tersebut untuk menjadi orang yang bertangan kanan atau kidal. Dan yang terakhir, orang yang bertangan kidal adalah individu yang memiliki pasangan alel SS.

Teori ini dapat menjelaskan kenapa kebanyakan orang bertangan kanan. Hal ini dikarenakan alel gen D lebih banyak dijumpai sehingga lebih banyak diwariskan sebagai bagian dari warisan genetis individu. Di sisi lain teori ini juga dapat menjelaskan tentang keberadaan anak bertangan kanan dalam keluarga dengan orang tua kidal dan juga sebaliknya yaitu adanya anak kidal dalam keluarga dengan orang tua bertangan kanan. Karena, misalnya saja pasangan orang tua yang sama-sama memiliki alel DS (dapat bertangan kanan atau dapat pula kidal) akan memiliki anak dengan 4 kemungkinan kombinasi pasangan alel yaitu DD (bertangan kanan), DS (dapat bertangan kanan atau dapat pula kidal) dan SS (kidal dominan).

xosys-left.jpg

Jadi tak dpt dipungkiri bahwa kidal merupakan faktor genetis, yg tak bisa dihindari. Maka dari itu walaupun kita ditakdirkan tuk menjadi kidal, jgn lah bersedih, jgn lah bersedih hati, dan jgn lah merasa bahwa ini adalah kelainan karna kita hidup sebagai seorang minoritas. Nikmati lah yg sudah ada, anggap ini sebuah kelebihan yg ga banyak orang bisa. Semoga tulisan ini bermanfaat.




© Source | dgn perubahan seperlunya

1 komentar:

  1. Rival Renaldi Blogs14 Desember, 2014 11:30

    saya juga pakai tangan kidal sob, terutama saat main kelereng.

    BalasHapus

Silahkan komentar, bebas asal sopan dan relevan.