Selasa, 11 Februari 2014

Kisah raja zulkarnain dengan Ya’juj & Ma’juj

Pada zaman dahulu, di masa kenabian Ibrahim , hidup seorang raja yang saleh bernama Zulkarnain. Rakyat sangat menyukainya karna sang raja amat bijaksana. Pasca kepemimpinan Raja Namrud yang kejam, Zulkarnain hadir sebagai pengganti yang membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Tak hanya itu, Zulkarnain pun berkiprah besar dalam mendakwahkan agama tauhid yang di bawa oleh nabi Ibrahim.

Zulkarnain amat cerdas & pandai berpetualang. Ia melakukan expedisi ke seluruh dunia tuk menyebarkan agama tauhid. Sang raja amat pandai menguasai berbagai macam bahasa. Ia juga mahir berlayar melakukan perjalanan dari belahan timur hingga barat bumi.

Pada sebuah perjalanannya, Zulkarnain sampai ke tempat matahari terbenam di bagian barat dunia. Di sana ia mendapati penduduknya tak beriman. Zulkarnain pun kemudian mendakwahkan keesaan Allah. Mereka pun menerimanya dengan gembira. Perjalanan berlanjut, Zulkarnain tiba di kawasan timur dunia dimana matahari tampak terbit dari sana. Penduduk Timur tersebut amat miskin & terbelakang hingga tak mampu membangun tempat tinggal. Zulkarnain pun membantu mereka, mengajarkan tuk membuat tempat yang dapat melindungi diri mereka dari panas & hujan. Setelah mendapat bantuan, mereka pun menerima dakwah Zulkarnain dengan gembira. Ia pun melanjutkan kembali perjalanannya. Tibalah Zulkarnain pada sebuah tempat di antara 2 gunung. Di bukitnya terdapat sebuah kaum yang tak mengerti bahasa. Zulkarnain yang cerdas pun memerlukan penerjemah tuk memahami ucapan mereka.

img-4316.jpg
ilustrasi



Kaum tersebut pun mengeluhkan kesulitan mereka pada Zulkarnain. Mereka selalu di landa kemiskinan karena harta mereka selalu diambil paksa oleh kaum kejam bernama Yajuj & Majuj. Para manusia kejam tersebut berpostur tubuh yg tak biasa, mereka selalu merusak setiap hal yg di lewatinya. Kaum Yajuj & Majuj tersebut tinggal di antara 2 gunung itu. Mereka selalu mengganggu kaum di bukit dengan merampas dan merusak segala sesuatu, baik tanaman maupun ternak.

"Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yajuj & Majuj itu orang-orang yang  membuat kerusakan di muka bumi maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" pinta penduduk bukit. Zulkarnain pun berkeinginan membantu mereka. Namun, tak ada daya upaya kecuali pertolongan Allah. Maka, diajak berimanlah para penduduk bukit dua gunung tersebut. Setelah mereka beriman, Zulkarnain pun memikirkan cara tuk membatasi mereka dengan kaum Yajuj & Majuj. "Bawakanlah padaku besi & tembaga, akan kubuat kan dinding di antara kalian dan mereka," ujar Zulkarnain. Maka, dikumpulkanlah segala hasil tambang para penduduk bukit. Zulkarnain kemudian menggali tanah lalu membangun fondasi yang kokoh dari besi. Setelah itu, besi tersebut dipanaskan, lalu dilebur dengan cairan tembaga yang mendidih. Maka, jadilah dinding benteng yang amat sangat kokoh untuk mengurung Yajuj & Majuj di tempat tinggalnya. Melihatnya, penduduk bukit bersuka cita, ia pun berterima kasih pada Zulkarnain. Namun, dengan rendah hati, Zulkarnain bersyukur kepada Allah SWT. "Dinding ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh dan janji Tuhanku itu adalah benar." ujar Zulkarnain. Sementara itu dari balik gunung, Yajuj & Majuj berusaha menembus dinding tersebut. Namun, tak satu pun dari mereka yang berhasil memanjatnya ataupun melubanginya hingga kini.

Dikisahkan bahwa setiap hari sejak Zulkarnain membangun dinding ribuan abad silam, pemimpin mereka selalu mengerahkan rakyatnya tuk memanjat dinding tsb. Namun, tak pernah membuahkan hasil meski dilakukan setiap hari hingga kini. Keluarnya Yajuj & Majuj dari tempat mereka merupakan salah satu tanda datangnya hari kiamat. Sebagaimana ucapan Zulkarnain, [bold]jika Allah berkehendak maka amat mudah dinding tersebut hancur[/bold]. Dengan upaya perobohan dinding tiap hari
oleh Yajuj & Majuj, mereka akan berhasil menembusnya saat menjelang hari akhir. Saat mereka keluar dari sana, jumlah mereka amat banyak. Mereka turun dari gunung bagaikan air bah. Tak ada yg bisa menghalangi mereka, kecuali akan hancur lebur. Setiap tanaman dirusak, setiap jiwa akan dibunuh. Yajuj & Majuj benar adanya dan masih hidup sampai saat ini.

Demikian, kekejaman Yajuj & Majuj. Kisah tentang Zulkarnain tersebut terdapat dlm Alquran surah al-Kahfi ayat 83 hingga 101. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai Yajuj & Majuj terdapat dlm surat al anbiya ayat 96-97. Dari kisa tersebut dapat hikmah mengenai sikap bijaksana & rendah hati seorang pemimpin. Namun, pelajaran yg paling utama adalah mengingatkan kita akan datangnya hari kiamat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian semua.

2 komentar:

Silahkan komentar, bebas asal sopan dan relevan.