Minggu, 02 Februari 2014

Rehat Sejenak

Selamat malam.. Hmm.. Saat kondisi seperti ini, emang yang paling enak hanya mencurahkannya dalam bentuk tulisan. Jadi begini ceritanya.. 1470 hari bukan waktu yang sebentar untuk kami saling mengenal. Adanya suatu masalah baik itu kecil maupun besar, merupakan hal yang sangat wajar dalam suatu hubungan. Tapi entah kenapa tepatnya dua hari kemarin dia mengucapkan kata yang mengusik raga. Saya sangat terkejut. Karena saya merasa kami baik² saja. Tapi kenapa dia meminta hal itu. 

Ini bisa dibilang menjadi puncak dari kerumitan yang telah kita lakukan. Memang kami seringnya dekat melalui Internet. Hanya sesekali bertemu. Tapi akhirnya setelah sekian lama, akhirnya kita sepakat untuk mengakhirinya walau menyakitkan bagi dirinya sendiri. Karena alasannya sepele sebenernya, yaitu dia merasa merepotkan saya. Okee saya terima, memang beberapa minggu ini, saya punya banyak beban. Sampe saya lupa dan tidak fokus kepadanya, seperti masa² awal pendekatan. Kami fikir harus ada jalan keluar yang diambil. Saya pun tidak mau menjadi beban di dalam hidupnya. Perpisahan memang selalu butuh waktu untuk direnungkan. Itu berlaku pada dirinya. Saya sih biasa aja dalam menyikapi berbagai permasalahan. 

Ada satu hal yang perlu kau ingat. Bahwa saya bisa memaafkan dan melupakan kesalahanmu yang lalu. Tapi saya gak ingin kau melupakan bahwa saya telah memaafkanmu. 

Saya gak terlalu sedih karena kehilangan mu. Tapi sejujurnya, ada satu hal yang saya sesali, kenapa dulu kita pernah bertemu? Kalau akhirnya seperti ini, lebih baik saya tidak kenal perempuan lebih cepat. Karena setelah dipikir-pikir, saya terlalu dini untuk mengenal lawan jenis. Dan yaa itu semua mungkin salah saya sepenuhnya. Saya tak menyalahkanmu disini. 

Harus saya akui bahwa kau cukup mempesona. Sampe² kau bisa dapatkan kepercayaan saya. Karena ada hal yang sulit didapatkan dari saya yaitu kepercayaan, saya gak sembarangan memberikan kepercayaan kepada orang. Tapi dengan mudahnya kau masuk terus menerus ke dalam pikiran saya. Yasudahlah.. Apa boleh buat, ini semua sudah terjadi. Saya terima dan coba ikhlaskan. Lain kali saya harus lebih selektif lagi. Saya jadi semakin terlatih untuk terus melangkah menuju pendewasaan.

Diakhir pertemuan, kami sepakat untuk fokus pada masa depan. Oke saya mengerti tentang hal ini. Saya juga gak terlalu berharap lebih dari apa yang telah terjadi. Saya mengerti ini adalah langkah yang baik dan tepat. Mungkin kita hanya berpisah sementara waktu. Manfaatkanlah waktu rehat sejenak ini untuk kembali ke mimpi awal yaitu lulus dengan kebanggaan. 

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan komentar, bebas asal sopan dan relevan.