Selasa, 16 Desember 2014

Kejenuhan Sementara

Huufftt .. Ga tau kenapa ya, akhir² ini saya ga bersemangat untuk bikin postingan. Mungkin ini disebabkan oleh makin banyak nya temen seperjuangan saya yang ikut²an ngeblog. Jadi begini ceritanya, sebulan yang lalu tepatnya hari rabu sedang belajar TIK kebetulan waktu itu sedang praktek, nah guru TIK saya sebut aja namanya Pak Genji, mengajarkan tentang cara membuat blog .. Ahh pembahasan yang sangat membosankan bagi saya. Bukan bermaksud sombong ya.. Tau sendiri lah sebelum pembahasan ini dibahas saya udah jauh² hari punya blog, walaupun pun baru mau jalan setahun blog saya berdiri, tapi setidaknya saya sudah tau dasar² tentang ngeblog. Dan pada saaat itu juga semua siswa disuruh membuat blog, bikin postingan ini lah itu lah, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan blog.

Mulai dari situ, banyak temen saya menjelma jadi blogger newbie bermunculan bagai jamur di musim pancaroba. Mereka berlomba-lomba tuk Mosting apa pun yang terlintas, mulai dari tulisan sendiri hingga copas pun dilakukan tanpa di sertakan sumbernya, tragis memang. :s

Lambat laun, Pak Genji memamerkan blog seluruh murid kelas saya di labkom, tapi apa daya saya justru tidak bergairah karna blog saya sekarang banyak saingannya (dalam arti teman seperjuangan saya)  :oops: Saya pun merasakan ketidaknyamanan karna dulu kan saya mau posting apapun kan bebas, tapi sekarang karena banyak rival yang ga kalah jago tulisan nya ama saya, jadi harus dipikirkan mau posting apa hari ini. :-x




jadi teringat, ini medsos bukan dinsos.



Maka dari itu, saya jadi jarang bikin postingan lagi karna yang tadi udah disebutkan diatas juga karna kesibukan yang makin menjadi di dunia nyata. Berhubung sekarang dah liburan akhir tahun, saya akan berusaha tuk bikin postingan yang lebih banyak dan lebih spektakuler. :wink:

Read More

Rabu, 10 Desember 2014

Terjadinya Kelangsungan Kidal


Selamat siang sobat .. Lama rasanya saya tak memposting karna terlalu sibuk di dunia nyata dan jg sibuk mempersiapkan UAS, sampai blog ini agak kurang keurus. Tapi Alhamdulillah saya tlah selesai UAS nya dan semoga aja nilai memuaskan. Aamiin.. Oke jadi skrng saya bisa pokus ngeblog lg karna kedepannya udh mulai liburan akhir tahun, oh yeah! :D

Melanjutkan postingan saya mengenai tangan Kidal, kali ini ada salah satu pengunjung blog saya yg request ttg Terjadinya kelangsungan Kidal. Memang sii udh banyak yg ngebahas, tapi apa salahnya jika saya membahas nya.


Penggunaan salah satu sisi tangan pada manusia telah sepakat bahwa sisi tangan pilihan (kanan atau kiri), kemungkinan besar ditentukan oleh penyebab biologis dan merupakan faktor genetis yang diwariskan secara turun-temurun. Peneliti berpendapat bahwa perkembangan manusia sebagai makhluk sosial mengharuskan manusia saling berinteraksi antara sesamanya dan meningkatkan kemampuan verbal dan bahasa mereka untuk mendukung interaksi tersebut. Hal ini tentunya memerlukan perkembangan belahan otak kiri yang memadai, karena seperti kita ketahui, kemampuan verbal dan bahasa lebih banyak diatur oleh belahan otak bagian kiri. Karena otak kiri ini juga mengontrol gerakan tubuh bagian kanan, terutama gerakan tangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan bahasa tertulis, sehingga kebanyakan orang di dunia ini (sekitar 85%) akan lebih cenderung menggunakan tangan kanan mereka. Lalu mengapa masih terdapat manusia (sekitar 15%) yang bertangan kidal? Teori genetis yg dikemukakan di atas menjelaskan kecenderungan penggunaan salah satu sisi tangan diatur oleh sebuah gen yang memiliki sepasang alel (dua manifestasi dari sifat gen di lokasi genetis yang sama). Alel tersebut adalah alel gen D (singkatan dari dextra, bahasa latin yang berarti kana n) yang membawa sifat gen dari individu bertangan kanan. Dan alel yang lainnya adalah alel gen S (singkatan sinistra, berarti kiri).

Jika seorang individu memiliki pasangan alel DD, maka orang tersebut akan bertangan kanan. Ketika individu memiliki pasangan alel DS, ia dapat menjadi individu yang bertangan kanan atau dapat pula bertangan kidal karena kedua alel ini memiliki sifat yang sama kuat dan tidak saling menutupi, jadi tergantung dari pilihan dan kebiasaan individu tersebut untuk menjadi orang yang bertangan kanan atau kidal. Dan yang terakhir, orang yang bertangan kidal adalah individu yang memiliki pasangan alel SS.

Teori ini dapat menjelaskan kenapa kebanyakan orang bertangan kanan. Hal ini dikarenakan alel gen D lebih banyak dijumpai sehingga lebih banyak diwariskan sebagai bagian dari warisan genetis individu. Di sisi lain teori ini juga dapat menjelaskan tentang keberadaan anak bertangan kanan dalam keluarga dengan orang tua kidal dan juga sebaliknya yaitu adanya anak kidal dalam keluarga dengan orang tua bertangan kanan. Karena, misalnya saja pasangan orang tua yang sama-sama memiliki alel DS (dapat bertangan kanan atau dapat pula kidal) akan memiliki anak dengan 4 kemungkinan kombinasi pasangan alel yaitu DD (bertangan kanan), DS (dapat bertangan kanan atau dapat pula kidal) dan SS (kidal dominan).

xosys-left.jpg

Jadi tak dpt dipungkiri bahwa kidal merupakan faktor genetis, yg tak bisa dihindari. Maka dari itu walaupun kita ditakdirkan tuk menjadi kidal, jgn lah bersedih, jgn lah bersedih hati, dan jgn lah merasa bahwa ini adalah kelainan karna kita hidup sebagai seorang minoritas. Nikmati lah yg sudah ada, anggap ini sebuah kelebihan yg ga banyak orang bisa. Semoga tulisan ini bermanfaat.




© Source | dgn perubahan seperlunya

Read More

Sabtu, 29 November 2014

Baru sadar

Selamat siang menjelang sore sobat MWB! Kali ini saya ingin bercerita sedikit tentang kenyataan yang sedang saya alami. Yaitu tentang waktu. Jadi begini ceritanya..

Bersekolah merupakan hal yang penting karena dengan sekolah kita bisa mengerti apa yang tidak kita ketahui, dengan sekolah kita akan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, kita juga bisa mendapatkan masa depan yang cerah karena bersekolah. Sekarang saya baru sadar bahwa saya telah menyia-nyiakan pendidikan yang sedang dijalankan saat ini. Saya terlena dengan segala macam keasikan hidup seorang ABG puber.

Kita semua pasti pernah mengalami yang namanya gejolak sebagai murid di sekolah. Terkadang kita merasa sekolah itu membosankan, karena sistem pembelajaran yang itu itu aja. PR yang setiap hari selalu ada, guru yang mengajar sangat keras dan disiplin tinggi (terlebih di pelajaran matematika), belum lagi tugas kelompok, presentasi, dll. Mungkin karena hal itu juga saya jadi makin tak acuh terhadap sekolah. Lebih enak fban ketimbang ngerjain PR seabrek. Dulu mikirnya gitu..


Saya pernah tidak mengerjakan PR, sekolah hanya digunakan untuk bermain-main aja, tidak mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru, melanggar peraturan sekolah dan lain sebagainya. Itu semua pernah saya lakukan karena saya memang tidak ada gairah untuk belajar. Dan tidak sanggup untuk memikul tanggung jawab sebagai seorang murid. Apalagi saat itu saya sudah mulai kenal yang namanya 'cewek'. Rasanya setiap hari ingin tahu sekali kehidupan lawan jenis itu seperti apa. Bahkan saya sempat... Akkhhh sudahlah jgn dibahas, itu masa lalu yang kelam. Saya tidak ingin mengulangnya kembali. Itu benar² pil pahit yang pernah saya telan.


Setelah kejadian itu, saya merasa gagal dalam menjadi seorang murid. Hanya ada satu hal yang saya pikirkan yaitu lulus. Yak, hari yang paling saya nantikan saat itu adalah hari kelulusan. Dimana di hari itu tidak ada beban tanggung jawab, bebas mau ngapain, dan tentunya tidak memikirkan berbagai tugas sekolah. Saya seakan merasa seperti bayi yang baru terlahir di dunia. Ingin memulai sesuatu yang baru. Ingin melepas topeng yang selama ini sering saya pakai di berbagai kondisi. Intinya saya ingin menjadi diri sendiri.


Dan...  Akhirnya saya baru sadar bahwa sekolah di SMP swasta islam terpadu ini nikmat juga. Banyak hal yang bermanfaat untuk saya. Asupan rohani yang paling terasa. Tiada hari tanpa dzikir menyebut nama-Mu.


Saya baru sadar bahwa banyak pengalaman yang bisa didapatkan saat saya benar² serius belajar. Fasilitasnya juga sangat mendukung kegiatan belajar saya. Kenapa semua ini baru terasa sangat berharga saat saya menuju semester akhir. Setiap harinya sangat terasa berguna sekali.


Saya sangat menyesal karena baru menyadari ini semua. Jadi, apakah masih ada waktu untuk menikmati ini semua..? Hmm.. 

Read More