Rabu, 08 Juli 2015

Menjemput Masa Depan

Masa depan hidupku tak bisa kurasakan saat itu, Saat aku masih polos. Dulu aku melakukannya karena keinginan, tapi sekarang sebuah kewajiban yang tak boleh ditinggalkan. Masih teringat saat aku menginjak kelas lima, guru ku pernah berkata "Jadikanlah pengalaman sebagai dasar dari masa depanmu." Sekarang aku baru mengerti maksud dari perkataan tersebut, saat kita ingin mengejar masa depan hal pertama yang harus disiapkan adalah pengalaman. Sejak saat itu aku terus mencari pengalaman. Dari pengalaman tersebut, aku mulai berkembang dan selalu mempunyai harapan.


Aku memiliki sebuah ruangan istimewa di dalam khayalan. Setiap kali aku ingin membuat harapan, aku selalu datang ke tempat tersebut. Saat mereka bertanya mengapa harus tempat ini lagi, aku hanya bisa terdiam, tak bisa dijelaskan dengan ucapan, hanya bisa dijabarkan dengan kata². Menurutku tempat ini lebih dari sekedar ruangan, tempat inilah yang membuatku mengetahui apa itu rasa sakit, yang membuatku bersemangat menjalani hari, dan yang membuat hidupku berubah.

Dalam perjalanan menuju masa depan, aku memiliki keyakinan penuh terhadap kebebasan. Menurutku, dunia ini tak sesempit tempat kita tinggal. Dunia ini sangat luas, Kita harus terus mengikuti masa depan yang sudah tersusun, karena yang serius ga akan pernah gagal. Itulah yang membuatku bergairah menjemputnya.

Setelah aku keterima disana, langkah menuju masa depan dimulai. Tantangan yang sebenarnya mulai berjalan. Yang kubutuhkan sekarang adalah persiapan menghadapi masa depan tersebut dengan tenang dan rendah hati. Karena aku yakin pasti ada hari dimana semua misteri masa depanku akan terungkap. Hari dimana aku bisa menyatukan seluruh harapan. Itulah yang kusebut menjemput masa depan yang indah.

Read More

Selasa, 30 Juni 2015

Bosan Tidur

Sudah cukup lama aku tertidur, tanpa disadari banyak mimpi yang sudah tercipta. Selama aku hidup di alam bawah sadar, hampir tak ada batasan antara kau dan aku. Ini bukan apa yang selama ini aku tulis di pikiranku. Pada mulanya aku melakukan ini dengan mudah. Sampai pada hari ke tiga puluh enam aku merasakan hal aneh, awan kelabu pada malam itu sangat terasa. Hawa dingin merangkul begitu erat. Harapan baru yang telah dibuat terjatuh pada malam itu dengan sayap patah disebuah tempat yang sangat sepi, sunyi, dan tenang.

bosan-tidur.jpg

Memang ku akui manusia itu ga akan pernah bisa mengalahkan kesepian, termasuk aku. Kadang kesepian itu datang pada saat aku ingin tidur. Dimanapun aku tidur rasa kesepian pasti selalu menghampiri. Itulah yang membuat tidur ku tak nyenyak dan terasa sangat membosankan.

Aku tak bisa terus menghindar, aku harus terus lari menjemput masa depan yang sudah menanti. Walau sekalipun harus ditemani oleh rasa kesepian tersebut. Karena mataku ini jarang terjaga. Sesekali terbuka hanya untuk meratapi masa lalu, karena sudah banyak rekan yang kini telah menghilang dari peredaran, meninggalkan hidupku. Satu pertanyaan, Dimanakah kebahagiaan itu berada? entahlah. Terakhir aku merasa bahagia delapan puluh dua hari yang lalu saat bertemu dia, itupun di dalam mimpi.

Sebuah mimpi panjang yang penuh makna dan refleksi diri. Semalaman aku menjelajahi mimpi tersebut sendiri, menyakinkan diri bahwa kesepian yang menghantuiku pasti akan berlalu. Ingin sekali mengungkapkan khayalanku hari ini, tapi aku belum tau caranya. Sampai pada penghujung mimpi ini, semua kebahagiaan yang ada di dalam diriku ini perlahan musnah. Ingatan tentang aku, dia, dan mereka mulai lenyap. Dan disaat aku terbangun, aku sudah siap untuk dilupakan.

Read More

Minggu, 24 Mei 2015

TJOOTJY HATY

Saat pertama kali aku memandangmu
Pancaran tubuhmu silaukan mataku
Kau bagaikan jamur yang tumbuh liar di jantungku
Yang memaksaku tak bisa lepas dari mu
Besarnya obsesi di dalam khayalanku
Rasa penasaran yang selalu membara
Entah sampai kapan pun juga

Aku coba menjauh dari waktu
Harapan telah dibutakan oleh waktu
Menunggu dan memandangimu, itu terlalu berlebihan
Terlalu banyak ilusi yang ada di dalam keheningan

Ini bukan pantun ataupun sebuah lagu
Hanya lubang di dalam hati
Aku curahkan perasaan ini
Yang sangat sulit kutahan lagi

Mencoba diam walau hanya sejenak
Ketika tahu bahwa kau hidup di dunia yang serba ada
Sedang aku hanya di dunia yang sederhana
Perbedaan itu melahirkan rasa tak enak
Seperti air dan minyak yang sulit bersatu

Sedari awal aku sudah sadar
Aku terlalu larut,
Aku terlalu kagum,
aku terobsesi dalam hingar bingar keindahan dirimu
Mencari kata dibalik embun
Yang kini telah menghilang
Di perpisahan nanti

Mungkin kau tak peduli akan tulisan ini
Dan mungkin kau tak akan pernah kenal siapa aku
Karna dari dulu kamu memang tak peduli
Tak ada lagi yang dapat kutulis setelah kita semua berpisah
Tapi kamu bisa menemukan tulisan ku disini
Karna ini yang terakhir untuk mu

Read More