Selasa, 16 Juni 2015

Cara download film melalui UC Browser

Selamat malam semua! Akhirnya setelah hampir 2 bulan saya vakum ngeblog buat persiapan UN, saya sekarang balik nulis lagi! yeay! Sebenernya sih setelah UN banyak waktu luang, tapi karena ada project ikut lomba nulis cerpen untuk nyari kesibukan dan itung² nambah pengalaman, jadi ya gitu deh, ga sempet dan baru sekarang kesampaian.



Sehabis UN lewat setiap hari serasa hari minggu, tenang dan bebas. Saat libur gini enaknya sih cari hiburan, seperti nonton. eits... yang dimaksud disini nonton film loh bkn yang lain. Tapi, saat kita pen nonton ke bioskop eh taunya ga ada ongkos. Nah, maka dari itu daripada ke bioskop buang² duit mending download film dan nonton di rumah, itung² hemat lah. makanya sesuai dengan judul diatas, hari ini saya ingin berbagi tips yang sangat berguna bagi kalian yang sering dilanda bosen dan pengen banget nonton film. Oke daripada basa basi gajelas langsung aja, disimak sob.

  1. Yang pertama dan yang utama adalah saya menganjurkan kalian menggunakan Uc browser karna ada penyimpanan berkas online yang mempermudah proses mendownload tanpa rasa khawatir berhenti di tengah jalan dan enaknya lagi saat proses download bisa dijeda (pause). Kalau belum punya silahkan download dulu.
  2. Lalu cari di mbah google film apa yang ingin di download. Sebagai contoh saya ingin mendownload film Lord of the rings.


  3. setelah itu ikuti prosesnya.



  4. Kemudian muncul seperti yang dibawah ini, klik unduh cloud.



  5. Selanjutnya saya sarankan pilih disimpan di stasiun transfer karena kapasitas penyimpanan datanya lebih luas yaitu 4GB tapi hanya bisa disimpan sementara dalam jangka waktu 7 hari. Sedangkan kalau disimpan di Udisk berkas disimpan permanen tapi kapasitasnya hanya 2GB.



  6. Tunggu proses menyimpan berkas film di Unduh Cloud.



  7. Lalu buka folder dan klik unduh.



  8. Berkas film akan terunduh, tunggu beberapa menit. Pastikan koneksi internet kalian lancar dan kuota internet masih banyak. Jika sedang ada kesibukan lain, kalian bisa juga menjedanya (pause) dan bisa dilanjutkan kapanpun.



Oh iya karna saya baik hati, saya kasih saran beberapa situs yang enak bgt buat download film tanpa melewati adfly, dan filmnya pun kualitas High dengan size kecil ga nyampe 1GB. berikut situsnya :

  1. aunul.com
  2. bioskopkita.com
  3. starmovies.ml
  4. fzmovies.net
  5. coolmoviez.co

Huh, lumayan capek juga nulis segini. Nah itu tadi Cara download film melalui Uc browser. gimana sob? sangat mudah bukan? kalau ada yang mau bertanya silahkan komentar di bawah ini. Semoga ini bermanfaat bagi kalian yang masih awam.


UPDATE!


pada bulan Juni 2016, pengguna UDisk di seluruh dunai mendapat pemberitahuan bagi siapa saja mereka mencoba mengakses cloud. Pemberitahuan ini pada dasarnya menyatakan bahwa layanan sedang dimatikan dan mengingatkan pengguna untuk menyimpan cloud mereka ke disk lokal sebelum tanggal shutdown. Meskipun ini tampak mengerikan, tidak jarang browser berhenti mendukung fungsi-fungsi tertentu. Untuk alasan apa pun, UC Browser memutuskan untuk menghentikan layanan ini.


UPDATE TERBARU!!


Mulai tanggal 15 September 2016, layanan UDisk di UC Browser RESMI DITUTUP. Tidak ada yang tahu mengapa UC Browser menghentikan layanan cloud nya. Jadi..... Karena tips ini menggunakan layanan UDisk untuk bisa download dengan aman dan stabil otomatis tips ini sudah tidak berlaku lagi.


Sekian dan Terima Kasih atas perhatiannya.


Read More

Minggu, 24 Mei 2015

TJOOTJY HATY

Saat pertama kali aku memandangmu
Pancaran tubuhmu silaukan mataku
Kau bagaikan jamur yang tumbuh liar di jantungku
Yang memaksaku tak bisa lepas dari mu
Besarnya obsesi di dalam khayalanku
Rasa penasaran yang selalu membara
Entah sampai kapan pun juga

Aku coba menjauh dari waktu
Harapan telah dibutakan oleh waktu
Menunggu dan memandangimu, itu terlalu berlebihan
Terlalu banyak ilusi yang ada di dalam keheningan

Ini bukan pantun ataupun sebuah lagu
Hanya lubang di dalam hati
Aku curahkan perasaan ini
Yang sangat sulit kutahan lagi

Mencoba diam walau hanya sejenak
Ketika tahu bahwa kau hidup di dunia yang serba ada
Sedang aku hanya di dunia yang sederhana
Perbedaan itu melahirkan rasa tak enak
Seperti air dan minyak yang sulit bersatu

Sedari awal aku sudah sadar
Aku terlalu larut,
Aku terlalu kagum,
aku terobsesi dalam hingar bingar keindahan dirimu
Mencari kata dibalik embun
Yang kini telah menghilang
Di perpisahan nanti

Mungkin kau tak peduli akan tulisan ini
Dan mungkin kau tak akan pernah kenal siapa aku
Karna dari dulu kamu memang tak peduli
Tak ada lagi yang dapat kutulis setelah kita semua berpisah
Tapi kamu bisa menemukan tulisan ku disini
Karna ini yang terakhir untuk mu

Read More

Minggu, 17 Mei 2015

Di akhir dilema

30 menit sudah Abidin duduk di bangku kelasnya. Mendengar pengumuman dari gurunya tentang tur perpisahan. "... dan sekali lagi, acara ini tidak wajib untuk diikuti." tutup gurunya. Abidin menarik nafas sejenak, dan membuangnya seketika. Batinnya masih labil ketika ia harus memilih ikut atau tidak dalam acara tur perpisahan sekolah. Sedangkan ia tidak punya dana yang cukup. Ia masih teringat peristiwa tak terlupakan satu tahun lalu saat sebagian uangnya harus dikorbankan untuk study tour.

Masih berkerumunan dengan banyak orang, untuk alasan yang bisa di mengerti. Sebuah rincian tour perpisahan telah terpampang di mading kelasnya.

"Masa cuma ke kawah putih doang sampe 460? ga bisa lebih murah apa?" bentaknya dalam hati.

Abidin merasa dilema apakah harus ikut apa tidak. Apakah ia harus mengambil sebagian uang tabungannya lagi yang selama ini dikumpulkan untuk membeli motor. Ia tidak terbiasa mengalami hal seperti ini, dan ia punya prinsip seminimal mungkin tidak menyusahkan orang tuanya, yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan.

"Sudahlah Din, jangan terlalu dipikirin. Inikan cuma masalah tur." sambar Dinda, sahabat dekat Abidin.
"Kamu tau dari mana aku lagi mikirin tur?" tanya Abidin sambil menatap Dinda.
"Dari Adi, aku udah denger semua keluhan mu tentang tur. Lagipula, sejak awal Pak Agung menjelaskan masalah tur perpisahan, aku melihat dari raut wajahmu kau tampak bingung dan cemas." lanjut Dinda dengan yakin.
"Hmm.. Aku hanya lelah kalau aku harus mulai dari awal lagi. Aku tidak punya cukup dana untuk ikut." dengan nada datar.
"..." Dinda hanya terdiam. Dengan wajah yang bertanya-tanya.

***



Beberapa hari kemudian, Dinda menyempatkan diri menemui Syifa di kelas sebelah yang ahli dalam menemukan solusi. "Syif, kamu dah tau kalo Si Abidin ga ikut tur?" tanya Dinda.
"Belum. emang kenapa? Dia beneran ga jadi ikut?" jawab Syifa.
"Katanya, dia lagi kekurangan dana, jadi ga bisa ikut. Sebagai seorang sahabat yang solid, karna tur perpisahan ini kan cuma sekali, aku ingin sekali membantunya. Tapi, ya gitu deh.. Aku ga bisa bantu seutuhnya, aku butuh dana patungan. Gimana, apakah kamu setuju?"
"Emangnya kenapa dia ga punya cukup uang?" Tanya Syifa, dengan nada heran.
"Katanya sih, dia lelah kalau harus mulai dari awal lagi. Sepertinya dia ingin membeli sesuatu yang sudah lama dinanti. Kita kan tau sendiri, dia itu orangnya sederhana dan mandiri. Tidak segan memberi uang ke temannya yang sedang kesusahan. Pantas saja ia bisa menjabat sebagai ketua OSIS tahun lalu." Jelas si Dinda panjang lebar.
"Baiklah, aku akan membantu mu. Menurutku dana patungan itu boleh saja. Tapi jangan sampai ketauan, takutnya nanti ia merasa ga enak." jawab Syifa dengan halus.

***



Disaat temannya sedang merencanakan sesuatu, Abidin masih tetap pada pendiriannya tidak mau ikut. Setiap ada gurunya bertanya, ia selalu menjawab "ga papa bu, saya cuma ingin berhemat untuk nerusin ke SMA nanti." Terus terang Abidin merasakan ketidaknyamanan. Reputasi, citra, dan eksistensinya sebagai mantan ketua OSIS akan rusak. Ia hanya bisa bertawakal kepada Sang Pencipta agar di mudah kan urusannya.

Saat melawan rasa ketidaknyamanan tersebut. Menjelang hari H, Sepulang sekolah.
"Abidiiin....." Teriak Adi dari kejauhan mendekati Abidin.
"Lu ga perlu khawatir lagi tentang tur perpisahan. Kata panitia nya, lu udah dipastikan ikut." ucap Adi sangat bersemangat.
"Masa sih, yang bener lu?" Abidin mencoba menyakinkan.
"Iyaa.." jawab Adi.

Setelah kejadian itu Abidin merasa senang sekaligus bingung. Ia merenung dan memikirkan, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini sebuah konspirasi temannya agar ia bisa ikut karena ini merupakan momen sekali seumur hidup, atau gimana? Ia mencoba mengingat hal yang tlah dilakukan sampai dapat keajaiban seperti ini. Beberapa menit kemudian, ia teringat saat di perjalanan pulang sehabis sekolah, ia menyempatkan diri untuk berhenti di warung tuk beli minuman, setelah itu ia melihat kakek tua renta dgn di emperan warung tersebut. "sepertinya, Kakek ini kelaparan." gumam nya dalam hati. Lalu Abidin pun menghampiri kakek tersebut.

"Lagi ngapain Kek, sendirian aja." Abidin memulai.
"Lagi istirahat sebentar" jawab kakek itu sambil memegangi perut.
"Kakek udah makan?" Tanya Abidin.
"Belum, udah dua hari belum makan."

Abidin kemudian terus menanyakan tinggal dimana, punya anak berapa, dan sebagainya. Lalu Abidin memberikan dia sedekah 30 rupiah. Dan pergi meninggalkan Kakek tua tersebut.

"Makasih ya nak, semoga Allah membalas kebaikan kamu dan menjadikan kamu orang yang beruntung di antara orang-orang yang beruntung."
"Ya kek, saya pergi dulu yaa.." Abidin pun pergi melanjutkan perjalanan pulang naik motor meninggalkan Kakek tua itu.

Dari situ Abidin baru teringat lagi, mungkin karena ini dia bisa ikut tur perpisahan. Akhirnya Abidin pun bisa ikut tur perpisahan tanpa harus membayar alias gratis.

***


Hari Selasa pun tiba, tur pun dilaksanakan. Rombongan pun berangkat dan tiba di tujuan. Melakukan aktivitas yang sudah di jadwalkan, Dinda tampak senang bukan main, karena akhirnya Abidin bisa ikut tur perpisahan yang hanya sekali seumur hidup. Hingga malam pun tiba, rombongan tur menginap di villa yang sejak awal sudah di booking. Malam itu acara puncak tur ini, berbagi rasa, canda dan tawa bersama.

Lalu Abidin diberikan waktu untuk menutup acara puncak tersebut. "... Entah sampai bertahan. Saat seperti ini mungkin tak akan pernah kembali, Maka nikmatilah tur ini. Saat esok hari menjelang, maka biarkan hari ini menjadi kenangan. Terimakasih semuanya." Dengan nada yang menggelegar Abidin menutupnya dengan penuh penghayatan.




*Penulis lagi belajar bikin cerpen sudut pandang orang ketiga. Mohon kritikan dan sarannya ya. :)
Read More