Kamis, 24 Mei 2018

Delapan Belas Tahun

Selamat malam sobat blogger..! Kalau dirasa-rasa, sepertinya baru kemarin saya merasakan hari kesejahteraan sebagai manusia yang berusia 17 tahun. Ehh.. sekarang sudah datang lagi usia baru. Seperti halnya pergantian tahun, selalu ada harapan untuk dapat menyelesaikan setiap tantangan yang sudah siap menghadang. Maka dari itu harus ada semacam evaluasi diri untuk dapat mengukur, sejauh manakah saya mampu mempergunakan usia kemarin hingga tiba saatnya hari jadi ini datang.

Yak, Hari ini saya berusia 18 tahun. Usia yang telah memasuki tahap remaja akhir, yang berarti saya harus siap dengan segala kenyataan hidup yang sebenarnya. Usia yang tak lagi tercipta sebuah karakter yang dibentuk oleh orang tua, melainkan harus menciptakan sebuah karakter baru dengan segala kesadaran diri sepenuhnya. Tentunya juga tidak meninggalkan nilai-nilai kebaikan yang telah diajarkan oleh orang tua saya sejak dini. Bisa dibilang ini merupakan masa transisi menuju pendewasaan yang sebenarnya. Dewasa pastinya identik dengan kemandirian, kematangan berpikir, mampu mengambil keputusan, dan lain sebagainya. Nah.. Maka dari itu di usia saya yang baru ini, saya ingin sedikit mengulas perjalanan selama setahun kebelakang yang cukup memberatkan jiwa dan raga saya.

18


Jika ditanya, apakah ultah ke 17 tahun lalu adalah ultah paling berkesan, saya akan menjawab tidak. Ultah saya yang ke 17 bukan seperti di sinetron atau film bioskop. Biasa saja, tidak meriah tidak pula sepi. Hanya syukuran kecil-kecilan, yaa segitu juga udah alhamdulillah. Untuk apa perayaan besar-besaran yang bertajuk 'Sweet seventeen'? Nyatanya saya masih seperti ini. Belum ada perubahan yang signifikan. Bahkan saya rasa, lebih buruk dari tahun sebelumnya. Sungguh saya sangat merugi. Mungkin hanya di awal doang saya bisa benar-benar menikmati usia 17. Beberapa bulan setelahnya... Wahh.. Gak tau lagi saya harus mendefinisikan dengan kata apa tentang hari-hari buruk yang telah menimpa saya. Terlalu banyak penderitaan yang saya rasakan dibanding kesenangan sebagaimana kebanyakan remaja di luar sana.

Selain itu saya pun sempat mengalami tekanan yang luar biasa, tapi anehnya saya tak pernah berani bersuara. Saya memilih diam dan mencoba tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi saat itu. Saya hanya terus berdoa dan berusaha mengatasi kesulitan ini sendiri. Kalau masih berat juga, sekali-kali saya post di blog tuk mengurangi beban di pundak ini. Saya yakin semua cobaan ini pasti selalu ada jalan keluar. Saya tetap memberanikan diri untuk terus berjalan menapaki hari-hari dengan penuh ketegaran. Saya terus berpikiran bahwa semua akan baik-baik saja. Dannn ya.. Alhamdulillah.. akhirnya saya bisa juga menyelesaikan apa yang telah saya mulai.


Karena teman dekat saya tak seberapa dan kebanyakan perempuan, jadi saya seringnya sendirian. Otomatis saya punya banyak waktu merenung setiap harinya. Merenung itu perlu, sebagai sarana introspeksi diri sendiri. Merenungi penderitaan saya, dosa-dosa saya, bahkan sampai masa depan. Untuk kondisi saat ini, saya selalu merenungkan apa yang telah saya lakukan selama 17 tahun kemarin. Saya sudah sadar, saya terlalu banyak menyia-nyiakan waktu. Selama ini, mungkin amal saya masih bisa dihitung dengan jari. Namun, dosa saya sudah tak bisa lagi dihitung. Tak ada yang bisa saya banggakan dari ketimpangan tersebut. Saya selalu gelisah kalau sedang menginjak tanggal ini. Dimana umur saya terus berkurang dan saya belum mampu membuat perubahan besar.

Setelah dipikirkan kembali, memang saya masih belum bisa memenuhi seluruh tahapan menjadi dewasa yang seutuhnya. Selama setahun ini saya hanya menghabiskan waktu dengan berputar-putar mengelilingi sesuatu yang tak pasti. Yaa walau begitu, di usia yang baru datang ini, Saya berharap semoga keteguhan iman selalu melekat di setiap langkah perjalanan hidup saya, agar saya tak salah arah lagi dalam menentukan masa depan. Karena mulai sekarang, saya sudah dituntut untuk bersungguh-sungguh belajar lebih serius tentang arti sebuah kehidupan.



24 Mei 2018


Sekian.


0 comments:

Posting Komentar

Silahkan komentar, bebas asal sopan dan relevan.